Jakarta, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Operasi kepolisian Ekuador di Kedubes Meksiko di Quito terjadi pada hari Jumat (5/4) menyebabkan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador atas apa yang ia sebut sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko.”
Sejumlah pimpinan negara Amerika Latin dengan suara bulat menentang penggerebekan yang dilakukan polisi Ekuador di Kedutaan Besar Meksiko. Suara tentangan itu disampaikan pada Jumat malam.
Presiden Chili Gabriel Boric menyuarakan dukungan untuk Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Boric menyatakan “keprihatinan mendalam” tentang pelanggaran hak atas suaka, mengutip Konvensi Hubungan Diplomatik, yang berlaku sejak tahun 1961, yang menetapkan tempat misi tidak dapat diganggu gugat dan bahwa “agen-agen negara” Negara penerima tidak boleh memasukinya tanpa persetujuan.”
Presiden Kolombia Gustavo Petro juga berbicara tentang krisis diplomatik antara Ekuador dan Meksiko, dengan mengatakan negaranya akan mendorong tindakan Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika yang mendukung Glas, yang telah berada di Kedutaan Besar Meksiko sejak 17 Desember dan yang mana “haknya atas suaka dilanggar dengan cara yang biadab.” (MAD)