JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Bastianini berhasil memenangi dua dari empat balapan yang sudah digelar musim ini. Ia meraih kemenangan pertama di MotoGP Qatar pada awal Maret, sedangkan yang kedua diraih di MotoGP Amerika Serikat pada akhir pekan lalu.
Meski ia hanya finis urutan 11 di MotoGP Mandalika dan menempati posisi 10 di MotoGP Argentina, namun saat ini koleksi poinnya tetap lebih banyak dari pebalap lain, yakni 61 angka.
Padahal, Bastianini menunggangi motor Desmosedici GP21. Sedangkan perolehan poin rider-rider Ducati lainnya yang menggunakan GP22 seperti Francesco Bagnaia, Jack Miller, atau Jorge Martin justru tertinggal jauh di belakang.
Meski MotoGP 2022 masih menyisakan 17 seri lagi, namun Bastianini tak menutupi keinginannya untuk menjadi juara dunia di akhir musim. Apalagi belum pernah ada pebalap tim satelit yang berhasil menjadi juara dunia. Mencoba menjadi yang pertama jelas mengasyikkan.
“Musim ini baru berjalan empat balapan, perjalanan masih panjang, tapi kami punya potensi yang bagus. Tim bekerja dengan baik dan saya pikir kami bisa bertarung meraih gelar juara dunia,” kata Bastianini, dikutip Crash.
“Dua kemenangan yang saya raih semuanya penting karena sama-sama meraih 25 poin. Yang pertama jelas paling spesial karena saya dedikasikan untuk Fausto (Gresini, mendiang bos Gresini Racing), juga karena itu adalah balapan pertama saya untuk tim.”
“Yang satu ini (MotoGP AS) lebih baik untuk saya sebagai pebalap karena sekarang kami tahu kami stabil dan bisa berada di baris depan di setiap balapan. Hanya di Argentina yang tidak, tapi itu memang akhir pekan yang aneh bagi kami,” jelas The Beast.(DAB)