JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Presiden Joko Widodo pada awal pemerintahan menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di angka tujuh persen. Namun, hingga dua tahun masa kepemimpinannya, realisasi pertumbuhan ekonomi justru berada jauh dari target tersebut.
Lantas, bagaimana cara pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai tujuh persen?
“Pertumbuhan investasi minimal 10 persen. Ekspor meningkat tiga persen. Impor dua persen, ditambah belanja dan konsumsi, kita bisa tujuh persen,” kata Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2016.
Dia menjelaskan, investasi memang menjadi indikator yang paling diharapkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Sebab, sumbangan beberapa indikator dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi hingga saat ini belum optimal.
Misalnya, dari sisi ekspor impor yang tercatat masih tumbuh negatif. Selain itu, dari sisi konsumsi rumah tangga yang masih belum bisa dibilang menggembirakan, ditambah dengan kontribusi dari konsumsi pemerintah yang masih relatif rendah.
“Kita tidak bisa mengandalkan konsumsi, karena maksimal lima persen. Dari neraca perdagangan, kita ada kebijakan trade balance. Jadi, surplus terlalu besar dianggap tidak begitu baik,” katanya.
Menurut Arif, meski sudah ada komitmen kuat dari pemerintah untuk menjaga iklim investasi demi meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, namun hal tersebut masih harus ditingkatkan ke depannya.
“Government expenditure (pengeluaran pemerintah) sangat terbatas. Sumbangannya terhadap PDB (produk domestik bruto) kurang dari 10 persen. Harus ada pertumbuhan investasi agar bisa tujuh persen,” tutur dia. (RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
4 Orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di perumahan Ubud Indah, Lippo Karawaci, Kelurahan Binong, Tangerang. Keempat korban terkunci di dalam rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan diri saat api membakar rumah mewah tersebut.
“Rumah tersebut berpagar teralis besi dan terkunci, demikian juga pintu rumah sehingga warga tidak bisa menjebol rumah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono dalam keterangan yang diterima khatulistiwaonline, Sabtu (22/10/2016).
Api semakin membesar dan merembet ke rumah di sebelahnya, yakni rumah nomor 6. Beruntung penghuni di rumah tersebut berhasil menyelamatkan diri.
Mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB. Mereka langsung berjibaku memadamkan api dan melakukan olah TKP.
Keempat korban yang tewas merupakan satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan 2 anak. Mereka adalah Lina Prasetyo (44), Yohanes Prasetyo (45), Lutwina (13) dan Jonatan Prasetyo (12).
Sementara pembantu rumah tangga mereka berhasil menyelamatkan diri. Dia loncat dari lantai 2 dengan dibantu oleh satpam. (RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kandidat Cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono kembali mendapat dukungan dari komunitas. Ada yang menarik dalam deklarasi dukungan kali ini, Ahmad Dhani yang diusung Partai Demokrat di Pilbup Bekasi tiba-tiba muncul.
Deklarasi dari komunitas bernama Cerobong Asap menyampaikan dukungannya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016). Mengenakan T-Shirt khas AHY, Agus tiba seorang diri tanpa didampingi istrinya, Annisa Pohan ataupun pasangannya di Pilgub DKI, Sylviana Murni.
Begitu tiba mantan Danyonif 203/Arya Kemuning itu langsung disambut oleh Ahmad Dhani yang ditemani oleh istrinya, Mulan Jameela. Kandidat calon wakil bupati kabupaten Bekasi tersebut memakai kaos putih bertuliskan Polhukam DPP Partai Demokrat. Di kaos Dhani terpampang sejumlah gambar Agus
Setidaknya ada sekitar 150 orang anggota Cerobong Asap yang hadir dalam deklarasi dukungan bagi Agus-Sylvi. Mereka seragam mengenakan kaos putih. Tampak salah satu di antaranya adalah penyanyi Joy Tobing.
Begitu tiba di dekat podium, Agus dikalungkan ulos oleh Ketua Dewan Pembina Cerobong Asap Hinca Panjaitan. Di Partai Demokrat, Hinca menjabat sebagai Sekjen DPP.
“Di kala kita resah, di kala kita tidak punya harapan, di kala kita digusur, saat ini hadirlah cahaya untuk kita, Mas Agus Harimurti Yudhoyono sebagai lilin yang menerangi kita semua. Cinta kami tulus buat mas Agus, I Love You full. Semoga tuhan memberkati kita semua,” ungkap Ketua Cerobong Asap, Agustinus mengawali acara.
Setelahnya, Ahmad Dhani pun maju untuk menyampaikan dukungannya. Ia memberi alasan mengapa mendukung Agus.
“Saya hadir di sini mau sedikit menceritakan tentang mas Agus, beliau ini orangnya perhatian hingga cocok jadi gubernur Jakarta. Kalau kita ada gubernur yang tidak perduli pada siapapun ya jangan dipilih, kalau perlu disingkirkan,” kata Dhani.
Deklarasi pun dibacakan oleh Hinca Panjaitan dengan gaya khas membacakan proklamasi. Pembacaan deklarasi diiringi oleh lantunan lagu You Rise Me Up yang dinyanyikan oleh Joy Tobing.
“Mas Agus Yudhoyono adalah orang yang kami tunggu Kami ada di pinggir kota, ada di lorong, dan tempat menunggu harapan, maka izinkan kami mengumumkan bahwa pemimpin baru sudah hadir saat ini,” ujar Hinca membacakan deklarasi dukungan.
Usai pembacaan deklarasi, Agus pun menyampaikan pidato singkat. Putera sulung Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku terharu atas sambutan meriah komunitas Cerobong Asap.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas inisiatif dari Cerobong Asap yang telah menyelenggarakan acara ini dan yang lebih penting lagi atas dukungan morilnya kepada saya dan mpok Silvy dalam kontestasi pemilihan gubernur dki jakarta 2017-2022,” tutur Agus.
“Saya merasa terharu dan bangga atas sambutan yang meriah ini, atas poster-poster ini, kapan dicetaknya ini ya? Terima kasih, saya merasa tambah bersemangat untuk perjuangan ini,” imbuhnya.
Deklarasi dukungan diakhiri dengan acara hiburan. Anggota Cerobong Asap mengajak Agus untuk goyang Maumere. Mantan prajurit TNI berpangkat mayor itu tampak semangat bergoyang dengan semangat menari berlenggak lenggok ke kanan dan kiri. Agus menari didampingi oleh Ahmad Dhani.(RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com –
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menyoroti kasus sengketa tanah yang sering terjadi. Salah satu permasalahannya adalah karena pemalsuan girik atau sertifikat.
Lalu bagaimana jika bukti jual beli tanah atau rumah hanya surat bermaterai?
“Intinya kalau itu ada transaksi yang benar diakui oleh yang jual enggak ada masalah, kita selesaikan. Biasanya sengketa itu karena salah satu pihak mengingkari itu baru jadi masalah,” kata Menteri ATR/Kepala BPN Sofjan Djalil di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Menurut dia, bukan masalah pula bila pihak pembeli belum melunasi dan belum diberikan sertifikat. Asalkan ada perjanjian jelas antara penjual dan pembeli.
“Tapi supaya pasti kita rekomendasikan supaya yang beli itu bikin di depan PPAT, jelas dasar hukumnya,” kata Sofjan.(RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Batalyon Perbekalan Angkutan-4/Air TNI AD memperkenalkan Kapal ADRI-L sebagai salah satu Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) air milik TNI AD. Kapal tersebut akan digunakan untuk memberangkatkan Tank Leopard dalam rangka latihan antar kecabangan (Latancab) 2016 di Kepulauan Natuna.
“Kapal ini diterima Kasad dari rekanan pada 28 Juli 2016 dan langsung diserahkan kepada kami untuk pengoperasian. Sebelumnya kami sudah melepas 16 Tank Leopard ke Natuna dengan 4 Kapal ADRI lainnya, hari ini secara simbolis melepas 3 tank leopard, dan rencana berangkat pada hari Minggu besok menggunakan kapal ADRI-L,” kata Danyon Bekang-4/Air, Letkol Cba Atjep Mihardja Soma di Markas Yonbekang-4/Air, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, (21/10/2016).
Nama ADRI sendiri merupakan singkatan dari Angkatan Darat Republik Indonesia, sementara ‘L’ adalah lambang angka 50 dalam Romawi. Sehingga kapal tersebut dibaca ADRI-Limapuluh. Kapal ini memiliki besar 1200 DWT (Dead Weight Tonnage) atau jumlah bobot yang dapat ditampung oleh kapal untuk membuat kapal terbenam sampai batas yang diizinkan. Kapal ADRI-L dapat menampung hingga 6 unit tank Teopard dan 1 unit transporter dalam satu kali pelayaran.
“Seperti Kapal ADRI lainnya, nantinya kapal ini lebih dominan digunakan untuk menggeser bekal materil yang dimiliki AD dari Mabesad ke daerah yang secara rutin setiap triwulan dalam rangka pembinaan satuan di jajaran TNI AD,” lanjut Atjep.
Atjep berharap dengan adanya Alutsista air dapat mengoptimalkan tercapainya tugas dan fungsi angkutan air. Hal itu guna memenuhi lima aspek penyelenggaraan angkutan AD.
“Lima aspek itu adalah tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat tempat, dan tepat sasaran,” kata dia.
Armada Kapal ADRI yang dimiliki oleh Satuan Yonbekang-4/Air berjumlah 12 unit. Yakni 1 unit Kapal ADRI 1200 DWT, 3 unit Kapal ADRI 1000 DWT, 2 unit Kapal ADRI 500 DWT, 3 unit Kapal ADRI 300 DWT, dan 3 unit Kapal ADRI 150 DWT.
“Rencana tahun ini akan dibuat lagi 2 unit Kapal ADRI 1500 DWT yang memiliki kemampuan mengangkut 8 Tank Leopard dan 1 helikopter. Diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2018,” tutup Atjep. (RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com –
Amir Papalia, saksi ‘kunci’ yang disebut Jessica Kumala Wongso, siang ini mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan. Amir disebut Jessica karena melihat suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko memberikan bungkusan untuk barista Kafe Olivier, Rangga Dwi Saputra sebelum Mirna tewas.
Amir menyambangi Gedung LPSK di Jalan Raya Bogor, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (21/10/2016) pukul 13.00 WIB. Pria yang mengaku berprofesi sebagai wartawan Tabloid Bharindo ini didampingi seorang perempuan.
“Nanti dulu, nanti. Saya mau meminta perlindungan dulu,” kata Amir yang mengenakan baju batik itu kepada wartawan.
Amir enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Ketika ditanya apakah dirinya melihat Arief dan Rangga, Amir juga enggan menjelaskannya.
“Oh itu nanti, yang jelas saya meminta perlindungan dulu,” jawab Amir.
“Kok bisa mengenali mereka?”, cecar wartawan.
Setelah lihat di TV, loh kok mirip. Yang jelas saya mau meminta perlindungan dulu. Saya akan pertanggungjawabkan omongan saya. Saya lihat bajunya, lihat mobilnya,” ungkap Amir yang bergegas masuk ke dalam lift menuju lantai dua Gedung LPSK.
Dalam pembelaan terakhir, kuasa hukum Jessica Wongso, Hidayat Boestam, menyebut ada saksi yang melihat suami Mirna, Arief bertemu dengan barista Kafe Olivier, Rangga.
Saksi tersebut bernama Amir Papalia yang disebut pengacara sebagai wartawan Mabes Polri Divisi Hukum. Pengacara Jessica membacakan transkrip percakapan Amir di ruang sidang. Dalam transkrip perbincangan itu, Amir mengatakan melihat Arief pada tanggal 5 Januari 2016 sekitar pukul empat sore di kawasan Sarinah. Arief di sana bertemu dengan Rangga. Arief memberikan satu buah bungkusan kepada Rangga.
“Saya lihat satu mobil berwarna silver saya lihat ada orang mirip Arief. Di situ ada bungkusan plastik itu kayak uang. Bungkusan itu yang dikasih ke Rangga. Saya lihat dari jarak lima meter,” kata Amir dalam transkrip yang dibacakan Jessica di ruang sidang PN Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Atas tudingan itu, Arief maupun Rangga membantahnya. Mereka melaporkan pengacara Jessica ke polisi.
Rangga pun mengaku rekeningnya sudah dicek oleh manager kafe dan clear, tidak ada transaksi uang Rp 140 juta masuk ke rekeningnya. (RED)
KUPANG,khatulistiwaonline.com
Dua orang tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal di Hong Kong dan Malaysia. Keduanya adalah Aprianty Radja Pono asal Kabupaten Sabu Raijua, yang bekerja di Hong Kong, dan Lukas Lei Djumari asal Kabupaten Sumba Barat, yang bekerja di kebun kelapa sawit di Lahar Datok, Malaysia Timur.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan TKI Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI Nusa Tenggara Timur John Salukh. “Jenazah kedua TKI itu dijadwalkan akan dipulangkan ke Kupang pada Sabtu, 22 Oktober 2016, dan Minggu, 23 Oktober 2016,” katanya kepada khatulistiwaonline, Jumat, 21 Oktober 2016.
Menurut Jhon, biaya pemulangan jenazah kedua TKI itu ditanggung Konsul Jenderal RI di Hong Kong dan Malaysia. Namun, dia tidak mengetahui penyebab kematian kedua TKI itu.
Aprianty merupakan TKI legal yang diberangkatkan PT Bina Karya Lestari sejak 2008. Sedangkan Lukas awalnya merupakan TKI legal yang diberangkatkan PT Bagus Bersaudara sejak 2012. Namun setelah habis masa kontraknya, Lukas berpindah majikan sehingga dianggap TKI ilegal.
Jumlah TKI asal Nusa Tenggara Timur yang meninggal di luar negeri terus bertambah. Dengan meninggalnya Aprianty dan Lukas, maka TKI asal Nusa Tenggara Timur yang meninggal di luar negeri menjadi 37 orang. Mereka telah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.(RED)
Damaskus,khatulistiwaonline.com
Situasi di kota Aleppo, Suriah sangat memprihatinkan. Serangan-serangan udara yang belakangan ini gencar dilakukan Rusia dan Suriah di kota itu telah menewaskan hampir 500 orang. Menurut Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, ransum makanan pun diperkiakan habis akhir bulan ini.
Serangan-serangan udara di wilayah Aleppo yang dikuasai pemberontak itu gencar sejak 22 September, dan telah menjadi serangan paling intens selama konflik Suriah yang telah berlangsung sekitar 5 tahun.
“Hasilnya mengerikan,” tutur Ban dalam pertemuan khusus Majelis Umum PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/10/2016).
Disampaikan Ban, nyaris 500 orang telah tewas dan sekitar 2 ribu orang terluka akibat bombardir Rusia di Aleppo. Lebih dari seperempat korban jiwa tersebut adalah anak-anak.
Ban mengingatkan, tak ada konvoi bantuan PBB yang bisa masuk ke Aleppo sejak 7 Juli lalu dan ransum makanan akan habis pada akhir Oktober ini. Dikatakan pemimpin badan dunia itu, kelaparan dijadikan sebagai senjata perang.
Sidang khusus Majelis Umum PBB itu diminta oleh 72 negara yang dipimpin Kanada, guna mencoba memecahkan kebutuan setelah Dewan Keamanan PBB gagal mengambil tindakan untuk menghentikan serangan-serangan udara Rusia dan Suriah di Aleppo. Dua resolusi DK PBB digagalkan awal bulan ini, salah satunya karena diveto oleh Rusia, yang mendukung rezim Suriah dalam perangnya melawan pemberontak dan militan ISIS.
Pemerintah Rusia selama ini gigih mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sementara Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya bersikeras menuntut pengunduran diri Assad guna mengakhiri konflik Suriah. (RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, menyeret sejumlah nama pejabat negara yang merestui proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP. Salah satunya adalah mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Agus Rahardjo, yang kini menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gamawan mengatakan itu seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di Jakarta pada Kamis malam, 20 Oktober 2016.
Pada November tahun 2009 atau sebelum proyek e-KTP dimulai, kata Gamawan, program pengadaan e-KTP dilaporkannya kepada Wakil Presiden. Itu karena perintah Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 yang mengamatkan selambat-lambatnya lima tahun setelah diterbitkan, pemerintah harus menyediakan nomor induk kependudukan untuk masyarakat.
“Mulai dari situlah, Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dan menteri-menteri lain, lalu diangkat dengan Keputusan Presiden,” kata Gamawan.
Dalam Keputusan Presiden itu, jelas disebut siapa para pejabat yang terlibat. Soalnya proyek itu memakai anggaran besar dengan skema tahun jamak atau multiyears. Namun dia tak menyebut nomor dan tahun Keppresnya.
“Ketua tim pengarah saat itu Pak Djoko Suyanto (mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), saya wakil, terus dibentuk panitia teknis dari 15 kementerian untuk mendampingi. Lalu saya lapor kepada KPK, saya presentasi di sini. Saya minta KPK untuk mengawasi di sini, kemudian KPK meminta supaya ini didampingi oleh LKPP, waktu itu Pak Agus (Rahardjo) kepalanya,” kata Gamawan.
Gamawan juga mengaku meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mendampingi. Setelah Rancangan Anggaran Dasar proyek selesai, Kementerian Dalam Negeri meminta audit lagi kepada BPKP.
Setelah proses di DPR selesai, diteken Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, dana proyek itu cair. Kemudian tender e-KTP berjalan. Meski begitu, Gamawan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit proyek itu setiap tahun.
Saat itu belum ada masalah. Bahkan, ketika tender proyek dipermasalahkan dan masuk ke pengadilan karena dugaan persaingan usaha yang tidak sehat, Mahkamah Agung (MA) menyatakan bersih alias tak ada pesaingan kotor.
“Tiba-tiba ada pernyataan dari KPK ini ada kerugian, saya tidak tahu,” kata Gamawan.
Gamawan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Irman. Dalam proyek yang berujung korupsi senilai Rp2 triliun itu, penyidik juga menjerat mantan Direktur Pengelolaan Administrasi Informasi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil pada Kemendagri, Sugiharto.(RED)