JAKARTA,khatulistiwaonline.com
AKBP Raden Brotoseno dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya setelah menjadi tersangka kasus dugaan suap Rp 1,9 miliar guna penanganan perkara dugaan korupsi cetak sawah. Meski berpangkat perwira menengah polisi, namun Brotoseno tidak mendapatkan keistimewaan atau pun sel khusus di dalam tahanan tersebut.
“Tidak ada yang istimewa, sama saja dengan tahanan yang lainnya, tidak ada yang dibeda-bedakan,” ujar Direktur Tahanan dan Penitipan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas, kepada khatulistiwaonline, Sabtu (19/11/2016).
Penyidik Bareskrim Polri menitipkan penahanan Brotoseno di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya pada Jumat 18 November pagi. Sementara rekannya yang juga polisi berinisial D, dititipkan penahanannya karena Gedung Bareskrim Polri sedang direnovasi.
“Karena gedung Bareskrim sedang direnovaai, kemudian dititipkan di sini (Rutan Polda Metro Jaya). Bukan cuma dia, tapi ada sekitar 60-an tahanan Bareskrim yang dititipkan ke Rutan Polda Metro Jaya,” terang Barnabas.
Meski mendapat titipan tahanan, namun kapasitas Rutan Polda Metro Jaya masih mencukupi.
“Tahanan kita itu kapasitas totalnya 500 orang, jadi masih cukup,” sambungnya.
Brotoseno ditetapkan sebagai tersangka setelah tertangkap menerima suap sebesar Rp 1,9 miliar. Selain Brotoseno, polisi juga menahan Kompol D dan pengacara berinisial H dan perantara berinisial K.
Uang Rp 1,9 miliar itu diserahkan secara bertahap pada Oktober dan awal November. Polisi menyebut pengacara H sebenarnya menjanjikan uang total Rp 3 miliar.
Brotoseno, Kompol D, H dan L dijerat dengan Pasal 5 juncto Pasal 12 a UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Karo Penmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto sebelumnya menyebut uang suap tersebut dimaksudkan untuk memperlambat proses penyidikan dugaan korupsi cetak sawah di Kalimantan pada tahun 2012-2014. (HAR)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Prediksi Thailand VS Indonesia. Dari pertandingan ajang Piala AFF 2016 yang mulai berlangsung pekan ini. Saat laga pembuka di group A mempertemukan Indonesia dengan Thailand Sabtu 19 November 2016 mulai pukul 15.30 WIB dan akan berlangsung di Philippine Stadium, Ciudad Victoria, Bocaue, Bulacanlive Di RCTI .
Jelang menjamu Thailand justru Indonesia di pastikan tak bisa di perkuat striker lincahnya Irfan Bachdim yang mendapat cedera saat melakoni sesi latihan setelah bertabrakan dengan rekannya. Dan kabarnya absenya Irfan Bachdim akan di gantikan Ferinando Pahabol.
Menghadapi Thailand jelas ini akan jadi ujian berat bagi skuat garuda yang berlalu terlalu matang di beberapa laga uji coba terakhir setelah di imbangi 0-0 oleh Myanmar dan kalah dari tuan rumah Vietnam dengan skor 3-2 meski sempat dua kali memimpin.
Tugas berat tentu ada di pundak pelatih Afred Riedl mengingat Indonesia punya rekor buruk saat jumpa Thailand dan selalu tumbang dalam 3 pertemuan terakhir. Untuk itu Boaz dkk di harapkan sudah dalam posisi siap tempur jelang laga ini akan di gelar.
Di laga ini Riedl bisa mengandalkan duet Boaz dan Zulham di lini depan , sementara Evan Dimas bersama Bayu Gatra bisa di plot di lini tengah. Dan untuk menghalau gelombang serangan Thailand skuat garuda memili opsi Benny Wahyudi dan Fachrudin di depan gawang Andritay.
Di atas kertas memang Thailand terbilang sulit di kalahkan , namun jika Boaz dkk kembali bisa menyuguhkan permainan cantik seperti saat laga uji coba terakhir di kandang Vietnam rasanya kemenangan bukanlah hal yang mustahil untuk di raih skuat Garuda di laga ini.
*Head To Head Pertandingan Thailand vs Indonesia :
07/12/2010 Indonesia 2 – 1 Thailand
20/12/2008 Thailand 2 – 1 Indonesia
16/12/2008 Indonesia 0 – 1 Thailand
*5 Pertandingan Terakhir Thailand :
15/11/2016 Thailand 2 – 2 Australia
11/10/2016 Iraq 4 – 0 Thailand
06/10/2016 UAE 3 – 1 Thailand
06/09/2016 Thailand 0 – 2 Jepang
02/09/2016 Saudi Arabia 1 – 0 Thailand
*5 Pertandingan Terakhir Indonesia :
08/11/2016 Vietnam 3 – 2 Indonesia
04/11/2016 Myanmar 0 – 0 Indonesia
09/10/2016 Indonesia 2 – 2 Vietnam
06/09/2016 Indonesia 3 – 0 Malaysia
30/03/2015 Indonesia 2 – 1 Myanmar
Prediksi Susunan Pemain Utama Kedua Tim :
Thailand : K.Thamstchanan, T.Bunmathan, K.Narmwiset, T.Do, C.Songkrasin, K.Thaweekarn, P.Anan, C.Chappuis, N.Weerawatnodom, T.Kesarat, T.Dangda.
Indonesia : Andritany Ardhiyasa, Benny Wahyudi, Fachruddin Wahyudi, Abduh Lestaluhu, Abdul Rachman, Evan Dimas, Dedi Kusnandar, Bayu Gatra, Zulham Zamrun, Federico Pahabol, Boaz Solossa. (RIF)
KUALA LUMPUR, khatulistiwaonline.com
Ribuan demonstran berkaos kuning tumpah ruah ke jalanan di Kuala Lumpur, Malaysia untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Aksi demo besar-besaran ini diprakarsai oleh kelompok prodemokrasi, Bersih.
Ini merupakan aksi demo kedua kalinya dalam kurun waktu 15 bulan yang diorganisir oleh kelompok Bersih. Aksi demo kali ini dibayangi kemungkinan terjadinya bentrokan dengan kelompok pro-pemerintah atau yang dijuluki sebagai “Kaos Merah”.
Otoritas Malaysia telah menahan para pemimpin kelompok Bersih atau “Kaos Kuning” dan “Kaos Merah” beberapa jam sebelum aksi demo digelar pagi ini.
Dalam aksinya, massa “Kaos Kuning” menyerukan mundurnya Najib terkait skandal korupsi 1MDB. “Kami ingin pemerintahan yang bersih. Kami ingin pemilihan yang adil,” cetus Derek Wong, seorang agen real estate yang ada di antara ribuan demonstran “Kaos Kuning”.
“Sebagai warga negara, saya ada di sini sekarang untuk secara damai memutuskan masa depan negara. Kami berharap melihat Najib diganti dan diadili di pengadilan,” tutur pria Malaysia berumur 38 tahun itu seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/11/2016).
Polisi antihuru-hara tampak berjaga-jaga di sejumlah titik di Kuala Lumpur. Kepolisian menyatakan akan menutup sekitar 58 jalan dan lalu lintas akan dialihkan.
Sebelumnya pada Jumat, 18 November malam, otoritas menangkap pemimpin “Kaos Merah” Jamal Yunos, yang telah mengingatkan kemungkinan terjadinya kekerasan jika para pendukungnya berhadapan dengan kelompok Bersih. Polisi juga menangkap pemimpin “Kaos Kuning Maria Chin Abdullah beserta sejumlah aktivis lain dan politikus oposisi.
Pada Agustus 2015 lalu, aksi demo yang diprakarsai Bersih mampu menarik ratusan ribu pendukung di Kuala Lumpur dan tempat-tempat lainnya. Aksi damai selama dua hari itu juga untuk menuntut pengunduran diri Najib. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Partai Demokrat ikut kehilangan atas meninggalnya Sutan Bhatoegana pagi ini. Sutan yang pernah menjadi anggota Fraksi Demokrat di DPR ini dianggap sebagai kader yang baik dan Demokrat berharap segala kekhilafan Sutan dimaafkan.
“Kader Partai Demokrat menghormatinya sebagai senior partai yang telah mengisi peta politik nasional dengan dinamis. Kami mohon maaf atas segala kehilafan yang dibuatnya dan mohon doanya. Bang Sutan adalah kader terbaik kami yang luar biasa,” kata Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan kepada wartawan, Sabtu (18/11/2016).
Hinca sendiri tidak ikut melayat ke kediaman Sutan di Bogor karena sedang berada di NTT. Para kader Partai Demokrat yang sedang berkumpul sempat doa bersama untuk almarhum Sutan.
“Barusan di sela acara pelantikan DPD Partai Demokrat NTT yang diikuti 500 kader kami melakukan doa bersama dengan mematikan lampu dan mendoakannya agar arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi semua ini,” ucapnya.
Sutan meninggalkan Lapas Sukamiskin pada 8 Oktober lalu karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Sutan sempat dirawat selama tiga hari di RS Hermina Bandung sebelum akhirnya meninggal di RS BMC Bogor.
“Sejak tanggal 8, almarhum belum kembali lagi ke lapas hingga akhirnya tutup usia di RS BMC Bogor,” kata Kalapas Sukamiskin Dedi Handoko saat dihubungi terpisah.
Sutan adalah terpidana korupsi APBN 2013 di Kementerian ESDM yang dihukum 12 tahun penjara. Awalnya mantan Ketua Komisi VII DPR itu dihukum 10 tahun penjara, namun oleh MA diperberat menjadi 12 tahun penjara. (NOV)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Tim Sapu Bersih Pungutan Liar ternyata menangkap dua orang anggota polisi saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) AKBP Raden Brotoseno. Selain Brotoseno, seorang oknum anggota polisi berinisial D juga ikut diamankan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto mengatakan, OTT ini bermula saat tim mendapatkan informasi adanya anggota Polri yang menerima suap pada Jumat (11/11/2016) pekan lalu. Suap itu terkait perkara yang ditangani, yaitu kasus korupsi cetak sawah.
“Kemudian didalami Tim Saber bekerjasama dengan Tim Paminal. Diketahui jelas oknum ini inisialnya D,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2016).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, D mengakui menerima uang suap dari seorang pengacara inisial HR.
“Didalami lagi D tidak sendiri, tapi bersama BR, anggota Polri juga,” ujarnya.
Tim Saber lalu memeriksa intensif kedua anggota polisi. Keduanya mengakui menerima suang suap sebesar Rp 1,9 miliar terkait perkara dugaan korupsi cetak sawah di Kalimantan periode 2012-2014.
“Perkara ini masih berlangsung dan masih ditangani. Dari pemeriksaan kami sita Rp 1,9 miliar,” tuturnya. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan terhadap seorang anggota Polri bernama Yusman Haryanto. Yusman akan diperiksa sebagai saksi atas Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Yusman Haryanto Anggota Polri diperiksa sebagai saksi atas tersangka SAS (Samsu Umar Abdul Samiun),” kata Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati, Jumat (18/11/2016).
Di kasus ini, Bupati Buton diduga menyuap Akil sebesar Rp 2,989 miliar. Uang suap itu diberikan Samsu Umar guna pemulusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pada tahun 2011. Uang diberikan kepada Akil saat ia masih menjabat sebagai Ketua MK.
Pimpinan KPK sebelumnya sudah berjanji akan menuntaskan kasus-kasus lama. Termasuk kasus suap penanganan sengketa Pilkada di MK ini. Dalam kasus ini, masih tersisa kasus sengketa pilkada di Jawa Timur dan Kabupaten Buton.
Akil Mochtar sendiri telah dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Dalam kasus-kasus yang menjerat Akil Mochtar, penyidik KPK sudah menjerat kepala daerah dan pihak-pihak terkait yang memberi suap ke Akil. Sejauh ini ada 7 sengketa Pilkada yang dimainkan Akil.
Beberapa di antaranya yaitu mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bersama adiknya Tubagus Chaeri Wardhana dalam Pilkada Lebak dan Banten. Selain itu KPK juga menjerat Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri, dan istrinya Suzanna.
Dalam upaya penelusuran kasus ini, KPK sudah pernah memanggil mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva. Seorang panitera MK, Kasianur Sidauruk juga pernah diperiksa pada Rabu (26/10). Pada 2 Juli 2015 lalu, Kasianur juga pernah diperiksa sebagai saksi atas kasus pilkada di Kabupaten Morotai dan Kabupaten Empat Lawang. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap doa bersama serentak yang dilakukan di sejumlah wilayah bisa dilakukan rutin. Doa bersama ini dimaksudkan untuk menguatkan persatuan masyarakat.
“Kita hanya berdoa meminta perlindungan. Di sini kita berdoa untuk doa keselamatan bangsa dan para pahlawan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi tradisi. Menjaga mengawal bangsa ini mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Gatot usai doa bersama di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Selain di Monas, doa bersama juga digelar di Gereja Katedral, Gereja Immanuel Gambir, Gereja HKBP Cililitan, Gereja Kristen Indonesia Kwitang, dan Pura Mustika Dharma Cijantung.
“Doa ini adalah (bentuk) mengingatkan pada saya khususnya prajurit saya dan keluarganya bahwa antara ulama dan umat yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang ikut doa bersama di Monas mengajak masyarakat berdemokrasi secara sehat. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak berpecah belah menjelang pilkada serentak 2017 nanti
“Dari sisi keamanan pesta demokrasi merupakan legitimasi polarisasi masyarakat. Jangan sampai masyarakat terpecah belah.Terpisah dengan pilihan-pilihan,” ujar Tito dalam sambutannya saat Doa Bersama.
Tito Karnavian mengajak pula masyarakat untuk senantiasa menyerahkan persoalan hukum pada aparat. Dia meminta agar permasalahan hukum yang dialami Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak dikaitkan dengan masalah politik. (HAR)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Ketum Gerindra Prabowo Subianto tetap memegang teguh komitmennya kepada Presiden Joko Widodo. Prabowo berjanji tidak akan menjegal Jokowi di tengah ‘jalan’ hingga siap mengulurkan tangannya kapan pun dan di mana pun untuk Jokowi.
Prabowo mengatakan komitmen itu dipegangnya sejak tahun 2014. Prabowo kala itu menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi yang terpilih menjadi Presiden ke-7 RI di Pilpres 2014. “Saya berkomitmen, sejak 2014 saat mengucapkan selamat. Saya tidak akan menjegal bapak,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis 17 November 2016.
Meski pernah menjadi rival, namun Prabowo dengan tangan terbuka berkomitmen siap membantu Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Prabowo juga tetap memberikan kritik yang membangun untuk Jokowi. Selain itu bersama Jokowi, Prabowo berkomitmen tetap menjaga kemajemukan Indonesia
Berikut 3 komitmen Prabowo:
Prabowo menegaskan tidak akan menjegal mantan rivalnya di Pilpres 2019 itu.
“Saya berkomitmen, sejak 2014 saat mengucapkan selamat. Saya tidak akan menjegal bapak,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Komitmen itu ditegaskan Prabowo saat bicara di samping Jokowi. “Saya pegang komitmen saya,” ujarnya.
Prabowo megatakan bahwa pemerintah tetap membutuhkan kritik dalam keberjalanannya. Namun, kritik tersebut harus bersifat membangun.
“Kritik itu bagus asal tidak destruktif dan tidak mengarah ke kekerasan. Itu sikap saya,” ucap Prabowo.
Prabowo berjanji akan membantu pemerintah.
Ditegaskan Prabowo, dirinya siap mendukung pemerintah. Dia merasa punya pandangan yang sama dengan Jokowi, ingin agar suasana di Indonesia tetap sejuk. Jangan sampai terjadi kegaduhan.
“Apabila dibutuhkan saya siap membantu pemerintah kapan pun dan di mana pun saya siap,” jelas Prabowo yang mengenakan kemeja warna putih lengan panjang dan peci warna hitam.
Prabowo dan Jokowi sepakat untuk menjaga kemajemukan bangsa.
“Saya dan Pak Prabowo berkomitmen jaga Indonesia yang majemuk ini,” ujar Jokowi di teras Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Tak hanya itu saja, Jokowi dan Prabowo juga sepakat untuk menjaga kondisi bangsa tetap kondusif. Persatuan dan kesatuan harus dijaga.
“Dan kita tidak menginginkan kita terpecah belah gara-gara perbedaan politik. Itu harganya sangat mahal,” ujar Jokowi. (NOV)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan kesiapan pengamanan Pilkada serentak. Tito berharap masyarakat tetap menjaga ketertiban dan ketenangan meski berbeda pilihan calon kepala daerah.
“Dari segi keamanan pesta (demokrasi) ini akan membuat polarisasi. Masyarakat terpisah kepada dukungan kepada para calon yang ada. Dari sisi keamanan ini mengandung kerawanan. Karena itu kita harapkan semua pihak dapat menggunakan cara-cara yang demokratis sesuai aturan hukum,” kata Tito kepada wartawan usai mengikuti Doa Bersama di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Pilkada menurut Tito harus dimanfaatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya menentukan kepala daerah baru. Pesta demokras ini sambungnya tidak boleh dirusak dengan kampanye negatif apalagi mengaitkan unsur suku, agama dan ras (SARA).
“NKRI yang sudah 71 tahun kita pertahankan, harus tetap tegak dan pilar utama dari TNI/Polri akan selalu paralel untuk mendukung komitmen kebhinnekaan NKRI,” imbuhnya.
Bersama TNI, Polri berupaya optimal menjaga stabilitas keamanan pada pilkada serentak. Tito menegaskan, pengganggu ketertiban masyarakat akan ditindak.
“Kita juga berdoa semoga rangkaian dinamika pilkada ini dapat berjalan lancar sehingga betul terpilih pimpinan yang kredibel untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Tito. (HAR)