JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Pilkada DKI Jakarta akan digelar 15 Januari 2017. Selayaknya sebuah pesta, Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta harus dibuat menggembirakan untuk menyambut warga yang akan mencoblos, salah satunya dengan pertunjukan musik.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berpesan agar panitia pemungutan suara membuat para pemilih senyum saat datang ke TPS.
“Buatlah mereka senyum datang ke TPS,” kata Soni dalam sambutannya saat kunjungan kerja ke kantor wali kota Jakarta Timur, Jalan Dr. Sumarno, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (3/2/2017).
Soni juga bercerita ketika ia mengikuti simulasi Pilkada di Taman Suropati. Ia menyarankan wali kota Jakarta Pusat untuk membuka TPS dengan pertunjukan biola selama 15 menit. “Saya bilang ke wali kota Jakarta Pusat buatlah jadi TPS yang menggembirakan. Buatlah pembukaan biola 15 menit,” cerita Soni.
Musik dihadirkan di TPS untuk memberi kesan bahagia sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. “Kalau diisi dengan musik, otak kanan dan kiri berkembang maka tidak terjadi perbuatan yang tidak diinginkan,” ujar pria yang akrab disapa Soni ini.
Ada tiga parameter yang dinilai dalam penyelenggaraan pilkada ini. Pertama, tingkat partisipasinya yang dinilai oleh KPU.
“Tingkat pelanggaran dari Panwaslu dan tingkat kegembiraan itu dari wali kota,” kata dia. (MAD)
LIVERPOOL,khatulistiwaonline.com
Meski kans juara di musim ini mulai luntur, Liverpool disebut Juergen Klopp sudah mengalami perkembangan. Yang jadi soal, tim-tim lain juga berkembang.
Liverpool sempat dijagokan sebagai salah satu kandidat juara Premier League, bersaing dengan Chelsea yang merangkai laju impresif sejak Oktober lalu. Namun kemudian anak-anak Merseyside malah melorot performanya sejak pergantian tahun.
Mereka belum sekalipun mendapatkan kemenangan dari empat partai liga di 2017, memetik tiga hasil imbang dan satu kekalahan. Alhasil, kans juara pun memudar, dengan kini menempati posisi empat klasemen dan tertinggal 10 poin dari Chelsea di puncak.
Kian menegaskan penurunan performa Liverpool, dalam periode yang sama pula mereka tersingkir di dua turnamen, Piala Liga Inggris dan Piala FA. Secara keseluruhan, Liverpool cuma menang sekali dari sembilan pertandingan di 2017 sejauh ini.
Penurunan tersebut membuat Liverpool khususnya sang manajer, Juergen Klopp, disorot. Tapi pria Jerman itu menekankan bahwa timnya sudah mengalami perkembangan sejak dia pertama kali pada pertengahan musim 2015/2016 lalu.
Klopp optimistis bahwa Liverpool berada dalam jalur yang tepat untuk sukses ke depannya.
“Kalian semua tahu lebih baik daripada saya soal klub ini dan apa yang terjadi di beberapa musim terakhir. Ketika kami memulai di sini, semuanya berharap bahwa sukses bisa langsung terjadi,” kata Klopp.
“Kami banyak berkembang, tapi masalahnya tim-tim lain juga tidak tidur. Persaingan untuk meraih sesuatu selalu ketat dan intens. Saya senang berada di sini, saya tahu ini adalah tantangan nyata untuk sukses di liga ini.”
“Semuanya punya opini, tapi kami harus tetap konsentrasi dan melakukan tugas. Hari tidak cukup panjang untuk melakukan apa yang orang lain inginkan.”
“Bahkan jikapun Anda tim yang sempurna, dan kami bukan tim sempurna, Anda tetap akan mengalami kekalahan di pertandingan. Tapi kami sudah cukup sering bahwa kami tahu jalannya. Kami masih tidak terlalu buruk, jadi mari berusaha,” imbuhnya dikutip Soccerway. (RIF)
SURABAYA,khatulistiwaonline.com
Puluhan ulama se Madura dan Tapal Kuda bersilaturahmi dengan Kapolda Jawa Timur. Tema dalam pertemuan itu ‘Memperkuat toleransi dan kerukunan bangsa , dalam menjaga keutuhan NKRI’.
Acara silaturahmi itu digelar di gedung Tri Brata, markas Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (3/2/2017).
Hadir di acara tersebut yakni, Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, pejabat utama Polda Jatim, kapolres jajaran di wilayah tapal kuda seperti dari Jember, Pasuruan, serta Madura, Surabaya, Sidoarjo.
Para ulama dari Madura, Pasuruan, serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdussomad Buchori.
Mereka membahas persoalan keagamaan yang terjadi di Indonesia khususnya di Jawa Timur seperti persoalan Syiah, PKI, hingga masalah peredaran narkoba. (MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
KPK kembali menetapkan anggota Komisi V DPR menjadi tersangka kasus dugaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu Yudi Widiana Adia dan Musa Zainuddin. Komisi V DPR menyerahkan semua proses ke KPK.
“KPK bekerja secara profesional dan KPK memiliki bukti yang real. Karena selama ini mereka profesional melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ujar Muhidin saat dihubungi, Jumat (3/2/2017).
Yudi sendiri merupakan Wakil Ketua Komisi V DPR, sementara Musa merupakan anggota Komisi V DPR. Muhidin sendiri mengakui kedua nama itu kerap diduga menerima suap saat persidangan.
Sebenarnya nama Yudi dan Musa kerap disebut-sebut terlibat dalam kasus tersebut. Salah satunya ketika Aseng dihadirkan menjadi saksi dalam persidangan pada tanggal 18 April 2016.
“Saya sendiri belum tahu persis. Saya belum tahu penetapannya, yang saya tahu nama mereka selalu disebut-sebut kan?” ujar politikus Golkar tersebut.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Januari 2016. KPK menangkap Damayanti Wisnu Putranti, yang saat itu merupakan anggota Komisi V DPR.
“Kan ini kasus sudah lama bergulir sejak Damayanti ditetapkan, itulah yang dikembangkan KPK. Saya kira ini bagus, proses yang profesional, sehingga tidak sembarangan menetapkan sesuatu karena KPK punya bukti,” jelas Muhidin.
Sebelumnya diberitakan, penyidik KPK menetapkan Yudi dan Musa sebagai tersangka kasus suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penetapan tersangka keduanya merupakan pengembangan kasus yang sebelumnya menjerat anggota Dewan juga.
“Sudah (ditetapkan sebagai tersangka),” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat dikonfirmasi khatulistiwaonline, Jumat (3/2).
Para tersangka lain yang ditetapkan dalam pengembangan kasus adalah Budi Supriyanto, Amran H Mustary, Andi Taufan Tiro, dan So Kok Seng. (DON)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Tingkat suku bunga kredit di bank saat ini terbilang belum banyak mengalami penurunan. Padahal, Bank Indonesia (BI) telah melakukan beberapa kali kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuannya BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini berada di level 4,75%.
Direktur Internasional dan Treasuri BNI Panji Irawan mengungkapkan, tingkat suku bunga kredit dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) Fed Fund Rate (FFR).
Jika tingkat inflasi terbilang tinggi, maka suku bunga kredit pun sulit untuk turun. Bahkan, jika inflasi mengalami kenaikan, suku bunga bisa merangkak naik untuk meredam imbas inflasi.
“Bagaimanapun juga ada dua hal yang membuat suku bunga terpengaruh, pertama adalah inflasi. Kedua adalah bagaimana suku bunga market hari ini di New York belum berubah, masih 0,75% untuk yang Fed Fund Rate,” jelas Panji di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Dirinya memperkirakan, kenaikan suku bunga acuan AS hanya terjadi sebanyak dua kali pada tahun ini. Bahkan, jika pemerintah mampu menjaga inflasi pada level yang rendah maka tingkat suku bunga kredit juga tidak akan berubah.
Sedangkan, untuk suku bunga kredit tahun ini diperkirakan tidak akan bergerak ke atas. Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan inflasi dalam negeri, Panji memperkirakan tingkat suku bunga kredit cenderung sama.
“Kalau itu ceteris paribus (hukum permintaan dan penawaran) saya merasa enggak terlalu banyak jalan ke atas ya. Paling enggak stay sama,” ujar Panji. (ADI)
Washington DC,khatulistiwaonline.com –
Ada kejadian menarik saat percakapan telepon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull soal kesepakatan penampungan pengungsi. Trump menutup telepon secara tiba-tiba saat baru 25 menit berbicara dengan PM Turnbull.
Dilaporkan media Australia, news.com.au, seperti dilansir pada Kamis (2/2/2017), Trump marah karena harus menjalankan kesepakatan era pemerintahan Presiden Barack Obama mengenai pengungsi dari Pulau Manus dan Nauru. Padahal Trump baru saja memberlakukan kebijakan imigrasi yang kontroversial.
Dalam kesepakatan yang disetujui tahun 2016 itu, AS bersedia menampung 1.250 pencari suaka yang kini tertahan di kamp-kamp kepulauan Papua Nugini dan Nauru. Sebagai balasannya, Australia akan menampung pengungsi dari El Salvador, Guatemala dan Honduras.
Media The Washington Post, merupakan yang pertama memberitakan secara rinci ketegangan antara Trump dan Turnbull via telepon itu. The Washington Post menyebut, percakapan telepon pada Sabtu (28/1) waktu setempat itu dijadwalkan berlangsung 1 jam, namun berakhir setelah hanya 25 menit.
Trump tiba-tiba mengakhiri percakapan itu, setelah Turnbull berusaha membahas isu-isu luar negeri lainnya, termasuk soal konflik Suriah. Seorang sumber menuturkan kepada CNN bahwa Trump mengakhiri percakapan telepon itu karena tidak senang soal kesepakatan pengungsi dengan Australia.
“Saat berbicara via telepon dengan PM Australia soal pengungsi, Trump menarik gagang telepon dari telinga dan mengatakan dia ingin mengakhiri telepon, yang langsung diakhiri begitu saja,” sebut wartawan CNN, Jim Acosta, via Twitter mengutip sumber yang memahami telepon ini.
Mengutip pejabat senior AS, The Washington Post menyebut Trump juga memberitahu Turnbull bahwa dirinya berbicara dengan 4 pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, dan menyebut percakapannya dengan Turnbull merupakan “percakapan telepon terburuk sejauh ini”.
“Ini kesepakatan terburuk yang pernah ada,” ucap Trump soal kesepakatan pengungsi dengan Australia. Tidak hanya itu, Trump juga menuding Australia berniat mengekspor ‘calon pengebom Boston’ ke AS, merujuk pada tragedi bom maraton Boston tahun 2013 lalu.
Saat ditanya wartawan soal laporan The Washington Post, Turnbull enggan berkomentar banyak. “Saya tidak akan mengomentari percakapan antara saya dengan Presiden Amerika Serikat selain apa yang telah disampaikan di hadapan publik dan Anda tentu memahami alasannya,” tegasnya.
“Saya yakin Anda bisa memahami itu. Lebih baik jika percakapan ini dilakukan secara terbuka jujur, privat. Jika Anda melihat laporan soal percakapan itu, saya tidak akan menambahi apapun,” imbuh Turnbull, sembari menegaskan hubungan AS-Australia sangat kuat.
Turnbull juga menegaskan bahwa AS bersedia menjalankan kesepakatan soal pengungsi era Obama. “Fakta bahwa kami mendapat kepastian, fakta bahwa itu terkonfirmasi, kesepakatan yang sangat luas yang kita sepakati dengan pemerintahan (AS) menunjukkan kedekatan aliansi,” ucapnya.
Pada Kamis (2/2) pagi, Kedutaan Besar AS di Australia merilis pernyataan yang menegaskan hal serupa. Namun beberapa jam kemudian, Trump berkicau via Twitter — lewat akun pribadinya @realDonaldTrump — soal pendapat pribadinya mengenai kesepakatan pengungsi dengan Australia itu. “Anda percaya? Pemerintahan Obama sepakat menampung ribuan imigran ilegal dari Australia. Mengapa? Saya akan mempelajari kesepakatan bodoh ini!” tegasnya.(RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Polres Jakarta Timur masih menyelidiki kasus pelemparan molotov di pos Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Pasar Rebo, Jaktim, dini hari tadi. Dua orang saksi telah dimintai keterangan polisi.
“Saksi iya baru satu-dua orang lah,” ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Agung menjelaskan, berdasarkan keterangan warga, pelemparan molotov tersebut sempat menimbulkan kebakaran kecil. Tetapi pos itu tidak sampai terbakar.
“Ada asap gitu, tapi kecil kok. Yang terbakar hanya kursi aja,” imbuh Agung.
Ia menambahkan, tidak ada orang di dalam pos tersebut saat kejadian berlangsung. “Situasinya (saat pelemparan) sepi,” ucap Agung.
Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat ini polisi masih menyelidiki motif pelemparan tersebut.
“Motifnya ya belum tahu, masih diselidiki,” ujar Agung.
Sedangkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan objek pelemparan molotov tersebut berbentuk seperti pos ronda atau bale-bale yang biasa dijadikan tempat kumpul anggota FPI.
“Bukan markas, seperti bale-bale begitu. Itu kayak pos ronda, kayak rumah-rumah bedeng itu lho,” ujar Argo di Mapolda Metro Jaya. (DON)