JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kasus korupsi e-KTP yang akan segera disidangkan di Pengadilan Tipikor disebut melibatkan nama-nama besar. Wakil Ketua MPR yang juga politikus Golkar, Mahyudin berpendapat tidak ada orang yang kebal hukum, termasuk dalam kasus ini.
“Jangan dibuat gaduh dalam wacana dan opini. Biarlah diselesaikan secara hukum dan tanpa tekanan. Toh, di negara Indonesia ini nggak ada yang kebal dengan hukum,” ujar Mahyudin saat dihubungi, Rabu (8/3/2017).
Rekan separtai Mahyudin yaitu Setya Novanto sebelumnya merasa prihatin karena namanya dibawa-bawa dalam kasus korupsi e-KTP dan meminta agar pengusutan tidak gaduh. Mahyudin mengatakan bahwa kasus ini memang sebaiknya tidak dibawa ke ranah politik.
“Yang dimaksud Pak Novanto itu kasus ini jangan dibawa ke ranah politik untuk membangun opini. Jangan terlalu dibawa statement, tapi diproses saja secara hukum. Karena ini kasus kan baru 2 orang yang jadi tersangka, tapi banyak politikus yang disebut namanya,” sambungnya.
Sebagai sesama politikus Golkar, Mahyudin mengaku sudah bertemu dengan Novanto. Menurutnya, Novanto merasa tidak terlibat dalam kasus korupsi e-KTP.
“Beberapa waktu lalu saya bertemu beliau. Beliau merasa tidak terlibat dan tidak tahu-menahu. Jadi, biar nanti semua terungkap di fakta persidangan, tidak perlu banyak statement apalagi dari penegak hukum,” jelas Mahyudin.
KPK menyebut salah satu klaster yang terlibat dalam kasus korupsi e-KTP adalah politikus. Mahyudin menjelaskan siapa pun harus diproses secara hukum tanpa tebang pilih.
“Nggak ada masalah, siapa pun dia orang politik harus diproses secara hukum. Jangan terlalu banyak digoreng dalam wacana,” jelas Mahyudin.
Sidang perdana kasus ini akan diselanggarakan pada Kamis (9/3) pekan ini. KPK telah melimpahkan berkas perkara e-KTP itu ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Jakarta pada Rabu (1/3) lalu. Berkas itu setebal 24 ribu halaman, yang nantinya akan disarikan dalam surat dakwaan.
Berkas itu terdiri dari 13 ribu lembar berkas untuk Sugiharto, yang berasal dari 294 saksi dan 5 ahli, serta 11 ribu lembar untuk Irman, yang berasal dari 173 saksi dan 5 ahli. (DON)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Sidang dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan dilanjutkan dengan mendengarkan saksi-saksi yang dihadirkan tim kuasa hukum. Rencananya, akan ada 3 saksi fakta yang dihadirkan kali ini.
“Sidang besok (hari ini) awal menentukan membuktikan Ahok tidak melakukan penodaan agama,” kata salah satu kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, saat dimintai konfirmasi, Senin (6/3/2017).
Ketiga saksi tersebut adalah Bambang Waluyo D, Analta Amier, dan Eko Cahyono. Humphrey menyebut ketiganya sudah siap bertempur di pengadilan.
“Persiapannya sangat matang, saksi-saksi sudah siap bertempur di pengadilan,” ujar Humphrey.
Bambang Waluyo merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017. Sedangkan Analta Amier merupakan kakak angkat Ahok.
Ahok didakwa melanggar pasal penodaan agama terkait dengan pidatonya di Kepulauan Seribu. Ahok dianggap telah menodai agama melalui pernyataannya terkait dengan Surat Al-Maidah ayat 51. (DON)
Pyongyang –
Otoritas Korea Utara (Korut) balas mengusir Duta Besar (Dubes) Malaysia setelah Dubesnya, Kang Chol, diusir dari Negeri Jiran itu. Pengusiran kedua Dubes ini dipicu ketegangan diplomatik Malaysia-Korut selama penyelidikan kasus pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un.
“Kementerian Luar Negeri DPRK (Korut) memberitahukan bahwa Duta Besar Malaysia untuk DPRK dinyatakan sebagai persona non grata sesuai pasal terkait dalam Konvensi Wina untuk Hubungan Diplomatik,” tegas otoritas Korut melalui kantor berita resminya, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Selasa (7/3/2017).
“Dan meminta agar Duta Besar itu meninggalkan DPRK dalam waktu 48 jam dari tanggal 5 Maret 2017, pukul 10.00 waktu setempat,” imbuh keterangan itu.
Laporan KCNA ini muncul sesaat setelah Dubes Korut untuk Malaysia, Kang Chol, terbang pulang ke Pyongyang via Beijing, China pada Senin (6/3) petang waktu setempat. Dubes Kang diusir karena tidak muncul saat dipanggil Kementerian Luar Negeri Malaysia dan tidak kunjung meminta maaf atas tudingan kasarnya terhadap Malaysia, terkait penyelidikan kasus Jong-Nam.
Sedangkan soal Dubes Malaysia Mohamad Nizan Mohamad, meskipun diusir Korut, faktanya saat ini dia sudah tidak berada di Pyongyang. Dubes Mohamad telah dipanggil pulang ke Kuala Lumpur sejak 22 Februari lalu. Dia dipanggil untuk keperluan konsultasi terkait kasus Jong-Nam yang saat itu telah mulai memicu ketegangan antara Malaysia dan Korut.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengkonfirmasi bahwa Duta Besarnya di Pyongyang telah secara resmi dinyatakan persona non grata. “Aksi balasan semacam ini tergolong wajar dalam diplomasi,” terang Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Malaysia, Raja Nurshirwan.
Jong-Nam (46) tewas usai diserang racun VX di tengah keramaian Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu. Dua terdakwa wanita, yakni Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (28), telah dijerat dakwaan pembunuhan dengan ancaman hukuman mati. Sekitar delapan warga Korut lainnya masih diburu kepolisian Malaysia, dengan empat orang di antaranya diketahui telah kabur dan kini kembali ke Pyongyang.
Korut selama ini enggan mengakui warganya yang tewas di Malaysia sebagai Jong-Nam. Mereka menyebutnya sebagai Kim Chol yang memegang paspor diplomatik dan bersikeras bahwa dia tewas akibat serangan jantung.(RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Presiden Jokowi menyampaikan pidato peresmian pembukaan dalam pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahan KTT IORA 2017. Jokowi mengapresiasi semangat anggota IORA yang ingin menjadi solusi permasalahan dunia.
“Saya ungkapkan apresiasi terhadap IORA yang telah memprakarsai solusi praktis tantangan nyata, saya imbau menteri, pejabat tinggi dan peserta KTT terus mendorong solusi praktis, dan kita semua tentunya memperjuangkan kepentingan masing-masing,” tutur Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Jokowi kemudian mengutip pidato Presiden pertama RI Sukarno tahun 1945 tentang internasionalisme dan nasionalisme. Pidato itu disampaikan Bung Karno kala itu dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 yang kemudian menjadi pidato hari lahir Pancasila.
“Internasionalisme tidak dapat subur jika tidak berakar dalam bumi nasionalisme, sebaliknya, nasionalisme tidak subur jika tidak hidup dalam taman sari internasionalisme,” tutur Jokowi.
Konsep internasionalisme kemudian tertuang dalam sila dua Pancasila yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sementara nasionalisme ada di sila tiga yakni Persatuan Indonesia.
“Sebuah nasionalisme yang tulus yang berani melakukan yang terbaik untuk bangsa di jangka yang panjang bukan yang terpancing emosi sesaat,” imbuh Jokowi kemudian. (MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Cuti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dimulai hari ini ternyata mempengaruhi warga yang datang ke Balai Kota.
Tak seperti biasanya, pendopo Balai Kota tempat biasa warga menunggu untuk mengadu atau sekadar berfoto dengan Ahok, hari ini terlihat sepi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi saat Ahok ada di Balai Kota.
Warga yang ke Balai Kota menemui Sumarsono yang kembali menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur. Salah satu warga yang mengadu ke Sumarsono adalah Febriana warga Cilincing, Jakarta Utara.
Febriana mengadu kepada Sumarsono karena sampai saat ini masih menganggur. Dia berharap Sumarsono dapat membantunya mendapatkan pekerjaan.
“Lulusan apa kamu?” tanya Sumarsono (Soni) di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
“SMK Pak, bidang tekstil,” jawab Febriana.
“Mau kerja di mana memang?” tanya Soni lagi.
“Di sampah saja Pak. Saya senang merawat taman,” ujar Febriana.
“Nanti saya coba bantu ya,” kata Soni menutup pembicaraan.
Dari pantauan, hanya ada empat orang yang mengadu termasuk Febriana. Warga lain yang datang ada yang ingin mengantar undangan, ada juga yang mengadu untuk meminta keringanan biaya kesehatan.
Soni mengatakan akan melanjutkan tradisi yang dilakukan oleh Ahok, yaitu menerima aduan dari warga di Balai Kota. Soni akan menemui warga tiap harinya kecuali hari Senin dan Jumat.
“Saya tetap akan temui warga, Senin dan Jumat saja libur,” ujar Soni. (DON)
NUSA DUA,khatulistiwaonline.com
Cuaca di Nusa Dua, Bali, hari ini terasa lebih sejuk. Hari ini adalah hari ketiga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan rombongan berlibur di Bali.
Pantauan khatulistiwaonline di sekitar kawasan St Regis, Nusa Dua, Senin (6/3/2017) terlihat beberapa mobil patwal yang berlalu lalang. Sejumlah pasukan Brimob sudah meluncur meninggalkan St Regis dan Hilton, begitu pula mobil K-9.
Hingga pukul 11.00 Wita, setidaknya sudah 3 mobil Mercy dan 2 mobil Alphard keluar dari St Regis dengan penumpang. Namun petugas keamanan setempat dan beberapa polisi tidak memberikan informasi ke mana mobil-mobil tersebut meluncur.
Kawasan Nusa Dua sendiri masih normal. Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa dan para turis mancanegara berseliweran.
Di hari ketiga rombongan Raja Salman, cuaca di sekitar Nusa Dua lebih sejuk dibanding hari-hari sebelumnya. Panasnya cahaya matahari tidak terlalu menyengat kulit.(DON)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Anak buah kapal (ABK) Kapal Kargo yang tengah berlayar melewati teluk Jakarta dikagetkan dengan kemunculan hiu paus atau hiu tutul. Seperti apa sebenarnya habitat hiu yang jinak yang juga disebut sebagai geger lintang ini?
Hiu paus atau hiu tutul (Rhincodon typus) adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ian terbesar. Ia biasa makan dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Ia memiliki mulut yang sangat besar selebar 1,5 meter yang berisi 10 lembaran penyaring dan memiliki 300-350 gigi kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar.
Hiu paus punya ciri pola warna di punggungnya yang tutul-tutul abu-abu-putih dengan perut putih. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (6/3/2017), hiu paus merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia, selain paus. Ukurannya pada saat dewasa mencapai 9,7 meter dan beratnya bisa mencapai 9 ton, bahkan konon ada yang beratnya mencapai 45 ton. Meskipun ukurannya besar, hiu paus tidak berbahaya bagi manusia.
Kemunculannya di Jakarta pada Minggu kemarin mengagetkan para ABK kapal tengah melewati teluk Jakarta. Lalu di mana sebenarnya habitat hiu paus ini?
Hiu paus menghuni semua lautan yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui bermigrasi setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini.
Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompokhiu paus yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau mendekati muara sungai.
Lalu kapan terakhir kali hiu paus terlihat di Teluk Jakarta? Pada tahun 1980 silam pernah seekor hiu paus terdampar di pantai ancol.
Namun kehadiran hiu paus di Indonesia bukan barang langka. Di objek wisata Pantai Duta, Probolinggo kerap muncul kawanan hiu paus. Hewan ini pun jadi magnet bagi para wisatawan yang datang liburan ke sana.
Di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, tidak hanya obyek wisata Pantai Bentar yang disinggahi hiu paus (Rhincodon typus) yang bermain-main. Tapi di obyek wisata Pantai Duta, di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, kawanan hiu paus berukuran sekitar 5-8 meter juga tampak asyik bermain sejak awal Januari 2017 ini.
Ikan pemakan plankton ini memikat para wisatawan yang datang, karena baru kali ini kawanan hiu yang juga sering disebut sebagai hiu tutul muncul di perairan Pantai Duta Paiton. Jumlah pengunjung pun semakin ramai berdatangan melihat kawanan hiu tutul yang bermain dengan jarak sekitar 0,26 mil laut alias 500 meter dari bibir pantai, dengan menggunakan jasa perahu.(ADI)
Tokyo –
Tiga dari empat rudal balistik yang diluncurkan militer Korea Utara (Korut) jatuh di perairan Jepang, bahkan salah satunya hanya berjarak 300 kilometer dari garis pantai negara tersebut. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut aksi Korut ini sebagai ancaman babak baru.
“Korea Utara hari ini menembakkan empat rudal balistik nyaris serentak dan rudal-rudal itu mengudara sejauh 1.000 kilometer. Tiga rudal di antaranya mendarat di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara kita,” sebut PM Abe di hadapan parlemen Jepang, seperti dilansir AFP, Senin (6/3/2017).
“Ini jelas menunjukkan bahwa Korea Utara telah memasuki babak baru untuk ancaman mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut, PM Abe menyatakan akan segera menggelar rapat Dewan Keamanan Nasional (NSC) membahas rudal Korut ini. “Peluncuran ini jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan (PBB). Ini merupakan aksi yang luar biasa berbahaya,” tegas PM Abe.
Secara terpisah, seperti dilansir Reuters, Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada menyebut tiga rudal Korut itu jatuh di wilayah perairan yang berjarak hanya 300 kilometer dari pantai barat laut Jepang, atau tepatnya dari Semenanjung Oga di Prefektur Akita.
Insiden ini merupakan kedua kalinya rudal Korut mendarat di dalam ZEE Jepang. ZEE merupakan zona berjarak 200 mil laut atau 370 kilometer dari setiap garis pantai yang memberikan hak kepada negara yang bersangkutan, untuk mengeksploitasi sumber daya alam di perairan tersebut. Pada Agustus 2016, sebuah rudal balistik ditembak langsung ke ZEE Jepang, yang memicu kecaman komunitas internasional.
“Peluncuran berulang kali oleh Korea Utara merupakan aksi provokasi yang serius bagi keamanan dan jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Kita tak pernah bisa menoleransi hal ini,” tegas PM Abe.
Patroli Laut Jepang langsung melakukan pemeriksaan di perairan yang menjadi lokasi jatuhnya rudal Korut. Untuk sementara, dilaporkan tidak ada kerusakan terhadap kapal-kapal yang berlayar di sekitar lokasi jatuhnya rudal. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop datang ke Pertemuan Dewan Menteri Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017 yang digelar di Jakarta pada 5-6 Maret 2017. Di sela kedatangannya, Bishop akan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menlu Retno Marsudi dan beberapa menteri serta tokoh lainnya.
“Saya berada di Jakarta dari 5 sampai 6 Maret 2017 untuk menghadiri Pertemuan Dewan Menteri Indian Ocean Rim Association (IORA). Sementara di Jakarta, saya akan menggunakan kesempatan ini untuk bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan menteri-menteri lainnya. Saya juga akan bertemu dengan para pemimpin perempuan yang berpengaruh dari kalangan bisnis, media dan masyarakat madani,” kata Bishop dalam keterangan tertulis yang diterima khatulistiwaonline, Senin (6/3.2017).
Bishop juga menjelaskan tentang IORA yang terdiri dari 21 negara dan merupakan organisasi utama di kawasan Samudera Hindia. Menurutnya stabilitas kawasan Samudera Hindia memiliki pengaruh besar bagi keamanan dan kemakmuran negaranya.
“Terdiri dari 21 negara anggota, IORA adalah organisasi utama untuk kawasan Samudra Hindia dan memainkan satu peranan penting dalam memperkuat kerja sama keamanan regional. Samudera Hindia yang stabil dan aman sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran nasional Australia,” ujarnya.
Dia menyebut Australia telah menjadi bagian dari IORA sejak awal didirikan. Menurutnya, kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA adalah hal yang baik.
“Australia telah menjadi bagian dari IORA sejak didirikan pada 1997 dan kami memainkan peran utama dalam memajukan agenda organisasi selama masa kepemimpinan kami sebagai Ketua dari 2013 hingga 2015. Kami menyambut baik visi dan ambisi Indonesia dalam mengkoordinasikan dan menjadi tuan rumah Pertemuan Puncak Para Pempimpin IORA yang pertama pada 7 Maret 2017, yang sekaligus untuk memperingati 20 tahun berdirinya IORA,” ungkap Bishop.
Dia menyatakan dalam IORA, negaranya akan terus melakukan kerja sama dalam menangkal ancaman terorisme serta memajukan perdagangan. Bishop juga menjelaskan kalau Indonesia merupakan salah satu mitra pentingnya di kawasan Samudera Hindia.
“Di IORA kami akan meneruskan kerja sama dalam penangkalan terorisme dan kekerasan ekstrimisme. Kami juga akan membicarakan bagaimana agar negara-negara di pesisir Samudra Hindia dapat bekerja sama demi memperkuat kesejahteraan dengan memajukan perdagangan, pemanfaatan sumber daya maritim yang berkelanjutan dan partisipasi ekonomi perempuan,” jelas Bishop.
“Indonesia merupakan salah satu mitra penting di kawasan. Kami memiliki kerangka kerja yang ekstensif untuk kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, keamanan, pembangunan, pendidikan dan hubungan antar warga,” imbuhnya. (MAD)