JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Aktivitas di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur sempat terhenti akibat adanya ledakan bom bunuh diri. Pihak kepolisian memastikan situasi Jakarta pasca ledakan dalam keadaan kondusif.
“Situasi Jakarta saat ini kondusif, aktivitas semua berjalan dengan normal dan lancar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada khatulistiwaonline, Jumat (26/5/2017).
Argo mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut terhadap aksi terorisme. Aparat penegak hukum menjamin keamanan warga.
“Masyarakat tidak perlu takut, ada kami yang akan terus melakukan pengamanan. Beraktivitas seperti biasa, tidak perlu takut,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme, Polda Metro Jaya meningkatkan pengamanan. Tidak hanya di objek vital, tempat keramaian umum seperti di terminal, stasiun, bandara, hingga pusat perbelanjaan juga ditingkatkan pengamanannya.
“Sudah kita tempatkan pengamanan dan penjagaan anggota kepolisian,” cetusnya.
Sementara masyarakat juga diimbau untuk melaporkan apabila mengetahui ada orang atau kegiatan yang mencurigakan. “Segera melapor ke kepolisian terdekat apabila menemukan kecurigaan sehingga dapat kita antisipasi sesegera mungkin,” ucapnya.
Ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur mengakibatkan tiga anggota Polri dan dua pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi. Sejumlah warga sipil juga mengalami luka-luka akibat peristiwa itu. (ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Presiden Joko Widodo meluapkan kekecewaan atas aksi bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur yang merenggut nyawa 3 polisi dan melukai 11 orang warga. Jokowi memberikan sejumlah jalan keluar mencegah serangan terorisme.
Bom dua kali meledak di Kampung Melayu pada Rabu 23 Mei 2017. Terduga pelaku terorisme beraksi saat Pawai Obor melintas di Kampung Melayu. Tiga polisi yang tengah mengawal Pawai Obor gugur. Sedangkan 11 orang mengalami luka-luka. Dua pelaku ditemukan tewas berinisial Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam. Polisi menduga pelaku terlibat jaringan ISIS.
Jokowi langsung merespos aksi bom di Kampung Melayu dengan tegas. Jokowi menyampaikan duka cita untuk para korban bom. “Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku yang melakukan. Saya perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya, karena kita tahu korban yang ada, ini sudah keterlaluan,” kata Jokowi di kediamannya, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, memberikan keterangan pada Kamis 25 Mei 2017.
Malam harinya, Jokowi menjenguk korban luka-luka yang dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Jokowi juga mendatangi lokasi bom di sekitar Halte TransJakarta Kampung Melayu.
Jokowi ingin agar pemerintah dan DPR segera menyelesaikan UU Antiterorisme. Dengan begitu, menurut Jokowi, aparat keamanan dimudahkan dengan regulasi yang kuat untuk melawan terorisme. Selain itu, Jokowi menyerukan kepada segenap masyarakat Indonesia bersatu melawan terorisme. “Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat di Tanah Air kita bagi terorisme,” seru Jokowi.(MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kelompok ekstremis ISIS mengklaim bertanggungjawab terhadap bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Polri mengatakan telah menduga bahwa pelaku teror bom terhubung dengan ISIS.
“Kami memang sudah menduga bahwa mereka merupakan sel-sel dari jaringan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Kami duga sebelumnya karena pertama bahan komponen, bahan peledaknya hampir sama dengan beberapa teror bom” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul kepada khatulistiwaonline, Jumat (26/5/2017).
Terhubungnya pelaku dengan kelompok ISIS dapat terlihat dari pola serangan yang ditujukan kepada petugas kepolisian.
“Mereka apabila ada serangan global pasti mereka ingin juga mengaktualisasikan diri. Jadi mereka muncul,” jelas Martinus.
Kelompok ISIS sebelumnya mengklaim bertanggungjawab atas ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
“Eksekutor serangan terhadap polisi Indonesia di Jakarta adalah pejuang ISIS,” sebut pernyataan ISIS melalui kantor berita Amaq yang dikutip dari Reuters, Jumat (26/5/2017).
Serangan bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur terjadi pada Rabu (24/5/2017) pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB. Ledakan menyebabkan tiga orang yang merupakan anggota kepolisian meninggal dunia.
Dua orang pelaku bom bunuh diri juga tewas dalam ledakan. Sementara 11 orang lainnya luka-luka dan masih dalam perawatan. (DON)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) akan menggencarkan operasi pengecekan takjil saat Ramadan. Kegiatan dilakukan guna mengawasi ada tidaknya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan untuk berbuka puasa.
“Nanti saat Ramadan sudah mulai kita akan melakukan pemeriksaan takjil yang mengandung bahan berbahaya tentunya kita bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Kepala BPOM Penny K Lukito kepada wartawan di gedung BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2017).
Selain operasi takjil, BPOM juga akan mengecek produk makanan di toko, mini market dan pusat perbelanjaan. Produk makanan yang dijual akan dicek tanggal kedaluwarsa, kondisi produk serta izin edarnya.
“Targetnya pangan olahan kedaluwarsa, pangan yang rusak (penyok, kaleng berkarat). Pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara mandiri maupun terpadu di seluruh Indonesia pada 2 minggu sebelum Ramadan sampai dengan 1 minggu setelah lebaran,” imbuh Penny.
BPOM mengimbau masyarakat teliti saat membeli produk makanan. Konsumen harus mencermati kualitas produk termasuk tidak mudah tergiur dengan harga murah.
“Kalau barang mahal tapi dijual murah kita mesti curiga. Kita mesti hati-hati, teliti dan harus menjadi konsumen cerdas. Jangan cuma membeli dengan harga murah tapi efeknya yang panjang nanti kita rasakan,” kata Penny. (ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Hakim konstitusi Saldi Isra memberi nasihat kepada pemohon agar mempertajam data bahaya pernikahan dini. Hal ini disampaikan saat sidang UU Perkawinan yang meminta syarat minimal calon pengantin berusia 19 tahun. Saat ini, syarat minimal menikah yaitu 19 tahun bagi lelaki dan 16 tahun bagi perempuan.
“Mungkin kalau bisa ada data-data, baik secara psikologi maupun kesehatan bahwa angka 16 (usia 16 tahun) itu sebetulnya memang berisiko dari kesiapan mental untuk menghadapi perkawinan, kemudian dari segi kesehatan juga. Di sini tadi saya temukan, cuma pendapat salah seorang anggota Komnas Perlindungan Anak,” kata Saldi dalam sidang pendahuluan di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (24/5/2017).
Selain itu, Saldi juga meminta perbandingan data dengan peraturan di luar negeri. Apakah di luar negeri dibatasi batas minimal menikah, atau diserahkan ke masyarakat untuk mengatur sendiri.
“Mungkin di tempat lain apakah 19, 17, 16, dan segala macam kalau ada angka-angka itu bisa juga membantu kami untuk melihat secara komprehensif permohonan ini,” ujar Saldi.
Permohonan ini merupakan permohonan kedua dengan kasus yang sama. Dalam kasus sebelumnya, MK menolak gugatan tersebut dengan alasan batas usia minimal perkawinan adalah masalah kebijakan negara, bukan masalah konstitusionalitas. Selain itu, permohonan pemohon diminta disederhanakan, tidak berputar-putar sehingga tidak fokus.
“Nah, banyak hal yang Saudara uraikan di poin-poin yang ada di dalam permohonan Saudara yang mungkin bisa lebih diringkas lagi sehingga lebih fokus. Apa yang Saudara inginkan, gitu, ya? Yang Saudara inginkan
kan, sederhana sekali bahwa usia kawin laki-laki itu 19, perempuan juga mestinya 19, gitu,” ujar hakim konstitusi Aswanto. (MAD)
Seoul –
Objek tak teridentifikasi yang kedapatan terbang di atas perbatasan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) ternyata sebuah balon, bukan drone seperti dugaan sebelumnya. Balon itu disinyalir membawa selebaran propaganda.
Korsel mendeteksi sebuah objek tak teridentifikasi yang mengudara dari wilayah Korut ke wilayahnya pada Selasa (23/5) waktu setempat. Korsel langsung melepas 90 tembakan senapan mesin ke arah objek itu, sebagai bentuk peringatan.
Objek tak teridentifikasi itu terdeteksi masuk ke Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea. Laporan media-media lokal Korsel menyebut dugaan objek itu merupakan drone Korut. Namun belakangan terungkap bahwa objek itu bukanlah drone.
“Objek itu berbentuk seperti balon… (dan) terbang mengikuti arah angin sebelum menghilang,” tutur seorang pejabat militer Korsel kepada CNN, Rabu (24/5/2017).
“Militer kami memberikan respons sesuai dengan protokol militer,” imbuh pejabat yang enggan disebut namanya.
Secara terpisah, kantor berita Korsel, Yonhap, seperti dilansir Reuters, melaporkan bahwa objek itu telah ditemukan di dekat perbatasan dan diidentifikasi sebagai balon.
Selama ini, para aktivis Korsel secara rutin mengirimkan balon propaganda ke wilayah Korut. Balon-balon itu membawa selebaran maupun video-video. Pada Maret lalu, seorang pembelot Korut yang ada di Korsel menerbangkan sebuah balon propaganda berisi informasi soal pembunuhan Kim Jong-Nam, yang merupakan saudara tiri pemimpin Korut, Kim Jong-Un.
Keberadaan balon propaganda ini dideteksi dua hari setelah Korut menggelar uji coba rudal balistik terbaru, pada Minggu (21/5). Ini bukan pertama kalinya Korsel bereaksi keras terhadap objek yang melintasi perbatasannya. Awal tahun lalu, Korsel melepas tembakan senapan mesin ke sebuah pesawat tak teridentifikasi yang melintasi Zona Demiliterisasi. Pesawat yang diduga milik Korut itu kemudian terbang kembali ke wilayah negara komunis itu.
Sebelumnya pada tahun 2014, dua drone yang diduga milik Korut ditemukan jatuh di wilayah Korsel, yakni satu di Pulau Baengnyeong dan satu lagi di kota Paju, dekat perbatasan dengan Korut.(ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Anggota Brimob Satuan 3 Pelopor Kelapa Dua, Depok, Brigadir Maryanus, menjadi korban pengeroyokan di Jalan Taman Mini I, Pinang Ranti, Jakarta Timur, dini hari tadi. Para pelaku menggunakan balok besi dan gear motor saat melukai Brigadir Maryanus.
“Ya, benar (informasinya, red),” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto ketika dikonfirmasi khatulistiwaonline, Rabu (24/5/2017).
Berdasarkan informasi Brigadir Maryanus mengalami luka-luka diantaranya patah 4 gigi, robek bibir bawah dan luka terbuka di kepala belakang. Sementara itu, ciri-ciri pelaku berbadan tegap, berambut cepak dan berjumlah sekitar 10 orang.
Rikwanto menyebut saat ini peristiwa penyerangan itu ditangani Polsek Kampung Makasar dan Polres Metro Jakarta Timur.
“(Penyelidikan, red) Sedang ditangani oleh polsek dan polres di Jakarta Timur,” ujar Rikwanto.
Sebelumnya diberitakan Brigadir Maryanus bersama istrinya sedang membeli makan di sebuah warung di depan Masjid At Tin, Jaktim. Para pelaku pengeroyokan itu juga menrusak kendaraan yang terparkir di dekat warung. (DON)
BERLIN –
Media ternama Jerman menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai bahaya bagi dunia. Bahkan disebutkan bahwa Trump harus segera dikeluarkan dari Gedung Putih, sebelum keadaan menjadi lebih buruk.
“Donald Trump tidak cocok menjadi presiden AS. Dia tidak memiliki intelektualitas yang dibutuhkan dan tidak memahami pentingnya jabatan yang dipegangnya maupun tugas-tugas yang terkait dengan itu,” demikian editorial majalah berita Der Spiegel seperti dilansir Press TV, Sabtu (20/5/2017).
“Dia tidak membaca. Dia tidak repot-repot untuk membaca dengan teliti berkas-berkas penting dan laporan intelijen dan hanya sedikit mengetahui isu-isu yang telah disebutnya sebagai prioritasnya. Keputusannya berubah-ubah dan itu disampaikan dalam bentuk keputusan tirani,” demikian ditulis Klaus Brinkbäumer dalam editorial yang dimuat pada Jumat (19/5) waktu setempat.
Editorial Der Spiegel juga menyebut Trump “orang yang menyedihkan” terkait pemecatan Direktur FBI James Comey.
“Dia memecat direktur FBI semata-mata karena dia bisa,” tulis Der Spiegel.
Pemecatan Comey memicu kontroversi karena dilakukan saat Comey sedang memimpin penyelidikan atas dugaan penasihat senior Trump berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi pilpres AS .
Di bawah kepemimpinan Comey, penyelidikan FBI mengambil kesimpulan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui semacam ‘operasi luas’ untuk mengarahkan pilpres AS tahun lalu, agar memenangkan Trump.
Motif Trump memecat Comey menjadi pertanyaan besar. Kritikan langka datang dari kalangan politikus Partai Republik, yang menaungi Trump. Sedangkan kalangan Partai Demokrat mencurigai adanya upaya ‘menutupi’ terkait penyelidikan dugaan kolusi penasihat Trump dengan Rusia. (ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam diduga tewas dianiaya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap Polri melakukan refleksi diri akibat meninggalnya taruna dalam masa candradimuka itu.
“Kami berharap ada semacam refleksi diri kepada akademi polisi ini untuk melihat sejauh mana. Apakah ada hal-hal yang memang akhirnya terabaikan dari yang saat ini mereka punya,” ujar Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda saat dihubungi, Jumat (19/5/2017).
Berkaca dari kejadian tersebut, KPAI juga meminta Polri melakukan pengawasan sementara terhadap kegiatan belajar-mengajar Akpol. KPAI memandang hal tersebut perlu dilakukan karena sudah sampai menyebabkan kematian. Sehingga harus ada pengawasan lebih ketat, serta ada tinjauan langsung dari lembaga independen.
“Kami meminta pada Polri ada pengawasan sementara, beberapa waktu ini. Misalnya selama satu tahun ini, seperti apa Akpol itu pembelajarannya seperti apa. Sistem pembelajarannya seperti apa? Harus ada pengawasan yang lebih ketat dan jika diizinkan ada semacam tinjauan langsung dari lembaga independen terhadap tadi. Karena kematian itu jangan diabaikan,” ucapnya.
“Kami khawatir ini adalah fenomena gunung es. Kami khawatir ternyata di sekolah-sekolah militer lainnya masih terdapat pembelajaran yang mengedepankan kekerasan,” sambungnya.
KPAI dikatakan Erlinda, pengawasan sementara itu diharapkan bukan hanya dari internal Polri saja, tetapi juga melibatkan pihak eksternal. Namun, Erlinda belum yakin pihak eksternal bisa dilibatkan mengingat Akpol punya otoritas yang independen.
“Kita berharap ada pengawasan secara internal. Ya syukur-syukur dari pengawasan eksternal sendiri bisa masuk ya. Tapi kita lihat, apakah itu bisa? Karena kan Akpol sendiri kan punya otoritas independen ya,” katanya.
Jika ada peluang untuk melibatkan pihak eksternal, KPAI dikatakan Erlinda akan mencoba melakukan penjajakan dengan pihak Akpol. Erlinda menyatakan KPAI sangat prihatin dengan peristiwa penganiayaan taruna dalam masa candradimuka itu.
“Kami akan coba jajaki. Kita akan koordinasikan, diskusikan pada jajaran pihak akpol, kami bangun komunikasi seperti apa. Karena pada dasarnya kami sangat menyayangkan ini terjadi. Kami sangat prihatin. Pada dasarnya kami sangat bangga pada Akpol. Namun mengapa ini sampai terjadi? Kami berharap benar-benar ada perbaikan-perbaikan yang bisa dilakukan pada Akpol itu sendiri,” terangnya.
Meskipun demikian, KPAI mengapresiasi pernyataan Kapolri yang menginginkan kasus tersebut dibuka ke publik. “Tapi kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Kapolri bahwa ini tidak boleh ditutup-tutupi. Benar-benar harus diungkap, diinformasi ke publik. Jadi akan dijadikan suatu pembelajaran dan tidak terulang kembali,” pungkasnya. (ADI)