JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Jika Presiden dan koalisi pemerintah ngotot untuk menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden, ini tentu akan jadi warisan yang buruk bagi demokrasi Indonesia. Demokrasi Indonesia akan putar haluan menuju otoritarianisme,” kata juru bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Kholid menegaskan regenerasi kepemimpinan di Indonesia harus menjadi keniscayaan. Orde Baru, sebut dia, merupakan pelajaran berarti Indonesia.
Kholid menyebut rezim Orde Baru telah membuktikan, semakin lama berkuasa, berdampak buruk bagi bangsa. Dia pun mengingatkan bahwa esensi reformasi adalah membatasi kekuasaan.
“Suksesi dan regenerasi kepemimpinan bangsa adalah sebuah keniscayaan. Bangsa ini sudah belajar dari era Orde Lama dan Orde Baru,” sebut Kholid.
“Semakin lama penguasa berkuasa, akan berdampak tidak baik bagi bangsa. Semangat reformasi adalah membatasi kekuasaan, bukan sebaliknya,” imbuhnya.
Lebih jauh Kholid menduga partai-partai pendukung pemerintah bisa saja sedang menguji publik lewat aspirasi perpanjangan masa jabatan presiden. Jika publik menyambut baik, sebut dia, bukan tak mungkin parpol koalisi akan menjadikannya sebagai alasan untuk merealisasikan aspirasi tersebut.
“Jadi alas justifikasi dan legitimasi Presiden untuk memperpanjang jabatan presiden dengan cara menunda pemilu,” sebut Wakil Kepala Staf Presiden PKS itu.(DON)