JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Insiden pada hari Jumat sore (14/6) waktu setempat itu, terjadi tiga bulan setelah negara Skandinavia itu menjadi anggota penuh NATO, sehingga mengakhiri dua abad non-aliansi militer.
“Pada Jumat sore, sebuah jet tempur SU-24 Rusia melanggar wilayah udara Swedia di sebelah timur ujung selatan Gotland. Komando tempur udara Swedia memperingatkan pesawat Rusia tersebut dengan seruan lisan,” kata angkatan bersenjata Swedia, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/6/2024).
“Ketika seruan itu tidak diindahkan dan pesawat tidak beralih dari rutenya, maka pesawat tersebut dikeluarkan dari wilayah udara Swedia dengan menggunakan dua jet tempur JAS-39 Gripen,” imbuh angkatan bersenjata Swedia.
Pelanggaran tersebut bersifat “singkat”, kata militer Swedia.
“Tindakan Rusia ini tidak dapat diterima dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap integritas wilayah kami,” kata kepala angkatan udara Swedia, Jonas Wikman.
Gotland terletak kurang dari 350 kilometer (217 mil) dari eksklave Kaliningrad, Rusia.
Doktrin militer Swedia menyatakan bahwa siapa pun yang menguasai Gotland mampu mengendalikan pergerakan udara dan laut secara luas di Laut Baltik. (DON)