Moskow –
Seperti dilansir Reuters, Senin (17/7/2023), Ukraina mengumumkan pada Kamis (13/7) lalu bahwa pihaknya telah menerima pasokan bom cluster dari Amerika Serikat (AS). Kyiv menyebut bom cluster diperlukan untuk mengkompensasi kekurangan amunisi yang dihadapi pasukannya saat melancarkan serangan balasan.
Penggunaan bom cluster dilarang oleh 120 negara karena bom jenis itu biasanya melepaskan sejumlah besar bom berukuran lebih kecil yang bisa membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas. Beberapa bom cluster bisa gagal meledak dan akan memicu bahaya hingga beberapa tahun kemudian.
Otoritas Ukraina menegaskan pasukannya hanya akan menggunakan bom cluster untuk memecah konsentrasi pasukan Rusia ketika berupaya merebut kembali wilayah mereka yang diduduki. Kyiv juga menegaskan tidak akan menggunakan bom cluster di wilayah Rusia.
Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa Moskow akan merespons dengan cara yang sama jika diperlukan.
“Saya ingin mencatat bahwa di Federasi Rusia, ada pasokan yang cukup dari berbagai jenis bom cluster. Kami belum menggunakannya. Tapi tentu saja jika bom cluster itu digunakan untuk melawan kami, kami berhak mengambil tindakan timbal balik,” tegas Putin dalam pernyataannya. (VAN)