Jakarta, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Jusuf Hamka menjelaskan kalau utang tersebut belum dibayarkan sejak krisis keuangan 1998. “Kalau sampai hari ini mungkin uangnya sudah sampai Rp 800 miliar. Ini bukan proyek, ini kita punya deposito. Waktu itu ada bank dilikuiditas, pemerintah harus ganti semua. Pemerintah nggak memberikan jaminan.
Jusuf Hamka merupakan salah satu pengusaha kaya raya yang mengelola bisnis jalan tol di Indonesia. Ia tercatat pernah menduduki jabatan penting sebagai Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), salah satu kontraktor swasta yang terlibat di pembangunan jalan tol di tanah air. Lantas seperti apa sih sosok Jusuf Hamka ini?
Jusuf Hamka merupakan pria kelahiran Samarinda pada Desember 1957. Perjalanan hidup Jusuf Hamka pun terbilang unik. Pada masa mudanya, Jusuf Hamka pernah menjalani pendidikan di perguruan tinggi ternama, tapi tak ada satupun yang tuntas.
Bukan karena kurang cerdas, akan tetapi Jusuf Hamka yang memang tak suka dengan formalitas. Meski tidak mempunyai gelar sarjana dan ijazah formal, lelaki yang kini menginjak usia 66 tahun itu tidak pernah minder dalam menjalani kesehariannya terutama dalam bergaul.
Terbukti, Jusuf Hamka pernah mempunyai hubungan yang dekat dengan Keluarga Cendana, menjadi anak ideologis ulama besar Prof Buya Hamka, dan sejak muda hingga kini Jusuf Hamka masih berkarib dengan bos Artha Graha Tomy Winata.
Selain itu, pria yang semula bernama Josef Alun itu memiliki kisah luar biasa saat dirinya mulai memeluk agama Islam dan mengenal Prof Buya Hamka. Ulama sekaligus sastrawan itu membimbing Jusuf Hamka sampai membaca syahadat pada 1981, dan mengangkat sebagai anak ideologisnya.
Jusuf Hamka juga mengungkapkan kebanggaannya ketika putri sulungnya, Fitria Jusuf, mengikuti jejak dirinya untuk memeluk agama Islam dan bersedia membaca syahadat pada 13 Maret 2021 lalu.
Keseriusannya memeluk agama Islam tak berhenti sampai di situ. Pengusaha asal Samarinda itu pernah berniat dan berencana untuk membangun 1.000 masjid berdesain oriental di seluruh Indonesia.
Dengan niat mulianya itu, Jusuf Hamka ingin menyatukan kebhinekaan antara Islam dan Tionghoa. Jusuf Hamka pun telah mengamanatkan kepada anak-anaknya untuk meneruskan rencananya itu bila dia sudah dipanggil sang khaliq. (HAN)