Washington DC –
B-21 Raider yang merupakan pesawat pengebom terbaru AS dalam beberapa dekade terakhir ini akan secara bertahap menggantikan B-1 dan B-2 yang sudah beroperasi sejak era Perang Dingin.
Pembuatan B-21 dilaporkan menelan biaya hingga nyaris US$ 700 juta (Rp 10,7 triliun) per satu unit pesawat.
“B-21 akan menjadi tulang punggung kekuatan pengebom kita di masa depan. Pesawat itu akan memiliki jangkauan, akses dan muatan untuk menembus lingkungan paling penuh ancaman dan menempatkan target apa pun di seluruh dunia dalam risiko,” sebut juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek.
Penerbangan pertama B-21 diperkirakan akan dilakukan tahun depan. Stefanek menyatakan Angkatan Udara AS berencana membeli sedikitnya 100 unit pesawat pengebom siluman B-21 Riader.
Produsen B-21, Northtop Grumman, menyebut enam pesawat saat ini sedang dalam tahap perakitan dan pengujian berbeda di fasilitasnya di Palmdale, California, yang menjadi lokasi pesawat itu diungkapkan ke publik pada Jumat (2/12) waktu setempat.
Banyak spesifikasi pesawat pengebom siluman itu yang dirahasiakan, namun diperkirakan memiliki kemajuan yang signifikan dibandingkan pesawat-pesawat pengebom lainnya yang sudah terlebih dulu ada dalam armada AS. (MAD)