Brasilia –
Sedikitnya 11 orang tewas dalam kebakaran yang melanda sebuah rumah sakit di Rio de Janeiro, Brasil. Kebanyakan korban tewas dilaporkan sudah lanjut usia (lansia).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/9/2019), para staf dan pengunjung rumah sakit berjibaku menyelamatkan para pasien dari bangsal-bangsal yang diselimuti asap pekat. Kebakaran ini terjadi di rumah sakit swasta Badim yang berlokasi di dekat stadion kelas Piala Dunia Maracana, pada Kamis (12/9) malam waktu setempat.
Otoritas rumah sakit menyebut kebakaran ini diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek pada generator yang ada di rumah sakit tersebut. Meskipun Wali Kota setempat menyebut potensi adanya sabotase tidak dikesampingkan.
Petugas pemadam berhasil memadamkan api setelah berjuang selama beberapa jam. Institut forensik setempat menyebut kebanyakan korban tewas dalam kebakaran ini berusia 66 tahun atau di atasnya. Kebanyakan korban dirawat di unit perawatan intensif saat kebakaran terjadi.
“Mayoritas tewas karena sesak napas dan penyebab lainnya terkait insiden-insiden (yang dipicu kebakaran)… peralatan yang menjaga mereka tetap hidup berhenti berfungsi karena kebakaran,” sebut Direktur Institut Forensik, Gabriela Graca, kepada media lokal.
Petugas terus menyisir gedung rumah sakit yang hangus hingga Jumat (13/9) pagi waktu setempat, untuk mencari jenazah korban.
Pihak rumah sakit menyebut sedikitnya 103 pasien ada di dalam gedung ketika kebakaran terjadi. Sekitar 77 pasien di antaranya telah dipindahkan ke rumah sakit lainnya, sedangkan 14 pasien lainnya dinyatakan boleh pulang ke rumah.
“Lebih dari 100 dokter dikerahkan untuk membantu para korban,” sebut pihak rumah sakit.
Otoritas rumah sakit setempat menyebut asap kebakaran menyebar dengan cepat ke seluruh lantai. Menurut pihak rumah sakit, sebuah generator yang ada di bagian lama pada kompleks gedung rumah sakit, mungkin menjadi penyebab kebakaran.
Wali Kota Rio de Janeiro, Marcelo Crivella, menyatakan para penyidik akan menyelidiki apakah kebakaran itu disengaja atau tidak.
“Para pakar akan mencari tahu apapun ada pihak yang bertanggung jawab. Saya harap saya salah, tapi kita harus memastikan tidak ada sabotase, kita harus menyelidikinya,” ucap Crivella dalam pernyataan kepada wartawan setempat.(RIF)