London –
Sejumlah demonstran melakukan aksi setengah bugil di dalam ruang rapat parlemen Inggris. Aksi protes ini terjadi saat House of Commons pada parlemen Inggris tengah serius berdebat soal Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/4/2019), sekitar 11 demonstran melucuti pakaian mereka di dalam salah satu ruang rapat parlemen Inggris, tepatnya ruang rapat House of Commons atau Majelis Rendah pada Senin (1/4) waktu setempat. Para demonstran itu merupakan demonstran perubahan iklim yang mengkritik para anggota parlemen Inggris karena mengabaikan kebutuhan lingkungan mendesak di Bumi ini.
“Saya lelah karena waktu dan sumber daya telah disia-siakan pemerintah kita saat melakukan hal sia-sia dalam Brexitanic (Brexit-red),” sebut Iggy Fox (24), seorang pakar biologi satwa liar dan salah satu demonstran dalam pernyataannya.
Para demonstran melakukan aksi protes di balkon galeri publik yang ada di lantai atas ruang rapat Majelis Rendah. Mereka nekat melucuti pakaian mereka hingga hanya tinggal memakai pakaian dalam saja, saat para anggota parlemen Inggris sibuk berdebat soal strategis Brexit di lantai bawah.
Demonstran wanita bahkan bertelanjang dada dalam aksi protes ini. Beberapa demonstran pria hanya memakai thong. Para anggota parlemen Inggris dan publik yang hadir menatap para demonstran, namun Ketua Majelis Rendah John Bercow tidak menghentikan perdebatan yang sedang berlangsung.
“Kami terpaksa melakukan aksi seperti ini karena isu paling penting dan paling mendesak di masa sekarang ini telah diabaikan secara terang-terangan dan secara sembrono,” tegas demonstran lainnya, Mark Ovland (35).
Para demonstran menuliskan kata-kata berbunyi ‘SOS’ dan ‘Berhenti Membuang Waktu!” pada tubuh mereka. Beberapa demonstran bahkan sengaja mengoleskan lem ke tangan mereka yang ditempelkan ke pembatas kaca pada balkon, sehingga petugas keamanan sulit mengevakuasi mereka keluar.
Aksi protes ini digelar oleh kelompok bernama Extinction Rebellion, yang berbasis di Inggris dan telah melakukan sejumlah aksi protes beberapa pekan terakhir.
Diketahui bahwa krisis politik terkait Brexit telah menyelimuti Inggris beberapa waktu terakhir, sehingga pemerintah hanya memiliki sedikit waktu untuk membahas isu-isu lain, termasuk isu perubahan iklim.(MAD)