JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menegaskan perpustakan memiliki peranan penting dalam membangun ekosistem masyarakat yang berpengetahuan. Perpustakaan diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Sebagai negara yang besar apalagi tahun ini dicanangkan tahun peningkatan kualitas sumber data manusia. Jadi peran dan fungsi perpustakan ini sangat penting sekali,” kata Tjahjo di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).
Hal ini disampaikan Tjahjo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Perpustakaan Tahun 2019. Tjahjo menyebut masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum memiliki perpustakaan.
“Perpustakaan nasional ini punya target secepatnya di setiap desa, kecamatan, kabupaten atau kota punya perpustakaan sekecil apapun. Sekarang ini masing sedikit, kalau di provinsi baru 31, tapi kalau kita lihat tinggak II itu baru 40 persen, apalagi tingkat desa,” ujar Tjahjo.
Tjahjo mendorong setiap daerah di Indonesia agar membangun perpustakaan. Dia juga meminta kepada para kepala daerah agar membentuk dinas perpustakaan bagi yang belum memiliki.
“Karena itu kami sampaikan penekanan ke kepala daerah untuk membentuk dinas perpustakaan bagi yang belum,” imbuhnya.
Selain itu, Tjahjo juga meminta pemerintah daerah memperkuat struktur kelembagaan dan tata laksana perpustakaan dan mendorong penyelengaraan perpustakaan umum berjalan dengan baik. Dia berharap nantinya setiap daerah sudah memiliki perpustakaan.
“Pentingnya pembangunan perpustakaan di daerah tertinggal, terdepan, terluar dan wilayah perbatasan,” katanya.
Tak hanya itu, Tjahjo juga berpesan kepada dinas perpustakaan daerah agar selalu berkomunikasi dengan DPRD. Hal itu dilakukan agar bisa mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
“Saya kira poin penting dalam Rakornas ini saya harapkan teman di daerah untuk komunikasi secara detail dengan DPRD agar didukung anggarannya, didukung program-programnya sehingga perpustakan akan jadi nafas baru dalam sistem tata kelola pemerintahan,” pungkasnya.(NGO)