JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Gelar Perkara kasus Ahok akan dilakukan tim Bareskrim pada Selasa besok. Apapun hasil gelar perkara ini, diharapkan seluruh pihak mampu menjaga suasana damai.
Aktivis sekaligus Pendiri Pancasila Rumah Kita, Yudi Latif Menilai ada tiga langkah yang bisa dilakukan Presiden Jokowi agar tidak terjadi gejolak dan tercipta suasana damai terkait kasus Ahok yang gelar perkaranya dilakukan Selasa besok. Apa itu?
Pertama, menurut Yudi, Jokowi harus bisa memastikan bahwa aparat negara berdiri di belakang Jokowi supaya orang tidak menempuh jalan anarki. Semua pihak harus tunduk pada hukum yang berlaku.
“Karena sebenarnya kalau kita mau lakukan introspeksi diri, ini kan anasir-anasir kekerasan dan tindak kekerasan di ruang publik itu juga sebenarnya ada tali-temali dengan campur tangan dan ketidaktegasan unsur-unsur tertentu dari negara dalam mengantisipasi segala bentuk kekerasan. Kalau ini dibiarkan kan terus membesar,” kata Yudi dalam perbincangan, Senin (14/11/2016).
Kedua, lanjutnya, para pemangku atau pemimpin-pemimpin ormas diharapkan untuk lebih mengedepankan kemaslahatan bersama dan menempuh cara-cara damai.
“Kalau pun ada masalah, ada pandangan tentang adanya pelanggaran, ya itu harus punya kesediaan itu pada otoritas hukum. Karena enggak bisa main hakim sendiri. Kalau tidak puas dengan hasil pengadilan, bisa menempuh cara-cara yang disediakan mekanisme hukum,” sebutnya.
Ketiga, kata Yudi, para penegak hukum juga harus betul-betul menimbang rasa keadilan rakyat. “Di satu sisi dia harus tegak lurus pada prinsip-prinsip penegakan hukum, tidak tunduk pada tekanan apapun,” urainya.
Tidak hanya itu, Yudi juga meminta Jokowi untuk tidak pilih kasih terhadap ormas-ormas yang ada. Para ulama dan habib yang ikut aksi 4 November juga dianggap perlu diundang agar tidak terjadi gejolak.
“Justru mereka itu harus dilibatkan,” ujar Yudi.
Yudi mengatakan, silaturrahmi Jokowi ke ulama-ulama dan ormas-ormas jangan hanya sekedar upaya ‘pemadam kebakaran’ saja. Tapi harus usaha terus-terus dalam membangun komunikasi. Menurut Yudi, membangun komunikasi harusnya bukan hanya dengan pemimpin-pemimpin politik formal semata.
“Presiden harus tersambung dengan para perawat dan pengasuh raykat ini. Dan juga jangan terkesan dia pilih-pilih, karena akan menimbulkan kecemburuan,” urainya.(HAR)