Pyongyang –
Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal yang melintasi wilayah Jepang. Ini berarti dalam waktu kurang dari sebulan ini, Korut telah dua kali meluncurkan rudal balistik yang melintasi wilayah Jepang. Kedua rudal itu sama-sama diluncurkan dari pangkalan udara Sunan di Pyongyang, Korut.
Pangkalan udara Sunan terletak di kompleks Bandara Internasional Sunan yang melayani penerbangan sipil dari dan ke Korut. Bandara Sunan terletak tidak jauh dari ibu kota Pyongyang dan merupakan satu-satunya bandara di Pyongyang.
Rudal balistik yang ditembakkan Korut pada 29 Agustus, juga melintasi wilayah Jepang. Diketahui rudal itu diluncurkan dari landasan bandara Sunan. Saat itu, Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah atas, Hwasong-12, yang berhasil mengudara sejauh 2.700 kilometer dan mampu mencapai ketinggian 550 kilometer. Rudal itu terlepas menjadi tiga bagian sebelum jatuh ke perairan Pasifik, dekat Hokkaido, pulau paling utara di Jepang.
Dalam peluncuran terbaru pada Jumat (5/9) pagi ini, rudal balistik Korut kembali dilaporkan berhasil melintasi wilayah Jepang sebelum jatuh ke perairan Pasifik. Lokasi jatuhnya rudal Korut disebut berada di lokasi yang berjarak sekitar 2 ribu kilometer sebelah timur Hokkaido.
Dalam peluncuran kali ini, rudal Korut itu mampu mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer dan mengudara selama 19 menit pada jarak sejauh 3.700 kilometer. Jarak itu cukup jauh untuk menjangkau Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik yang pernah diancam rudal Korut. Diketahui bahwa jarak Guam dari Korut adalah sekitar 3.379 kilometer.
Kembali pada Bandara Sunan yang menjadi lokasi peluncuran rudal Korut, seperti diberitakan kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, bandara itu merupakan salah satu bandara terburuk di dunia. Penilaian dilakukan pada banyak kategori termasuk kebersihan, pelayanan staf, juga fasilitas tempat makan dan perbelanjaan.
Bandara Sunan dibangun setelah Perang Dunia II karena Korut membutuhkan bandara baru. Bandara pertama di Pyongyang sebelum Sunan, terletak di sebelah timur Sungai Taedong. Tidak banyak informasi yang bisa digali terkait bandara internasional di ibu kota negara komunis ini. Yonhap News Agency menyebut, Bandara Sunan yang diklaim oleh media nasional Korut sebagai bandara berteknologi tinggi ini, ternyata tidak memiliki situs resmi yang memberikan informasi dasar soal jadwal penerbangan dan fasilitas di dalamnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, diketahui Bandara Sunan memiliki dua terminal, yakni terminal domestik dan terminal internasional. Hanya ada dua maskapai yang beroperasi rutin di bandara ini, yakni Air Koryo — maskapai nasional Korut dan Air China — salah satu maskapai besar milik China.
Sempat terjadi peristiwa menarik di Bandara Sunan setelah rudal Korut diluncurkan. Seperti dilansir media Inggris, The Telegraph, sebuah pesawat Air Koryo dengan nomor penerbangan 151 lepas landas dari Bandara Sunan menuju ke Beijing, China, sekitar 90 menit setelah Korut menembakkan rudal balistik dari lokasi yang sama.
Pesawat milik maskapai Korut itu lepas landas dari Pyongyang pada Jumat (15/9) pagi, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Diketahui bahwa Korut meluncurkan rudal balistik dari lapangan udara Sunan pada pukul 06.57 waktu setempat. Momen ini menunjukkan bahwa para penumpang Air Koryo telah berada di bandara saat rudal diluncurkan dan kemungkinan mereka menyaksikan langsung peluncuran rudal Korut itu.
Menurut FlightRadar24, pesawat Air Koryo itu telah mendarat dengan selamat di Beijing pada pukul 09.50 waktu setempat, atau 10 menit lebih awal dari jadwal.(ADI)