Teheran –
Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam para penyerang di Parade Militer Iran akan mendapatkan balasan darinya. Dia menuding para penyerang tersebut adalah tentara bayaran asing yang didukung oleh Amerika Serikat.
“Ini adalah Amerika yang mendukung sebagian tentara bayaran kecil di wilayah ini, Amerika lah yang memprovokasi mereka. Orang Amerika juga yang memberikan mereka kebutuhan, yang diperlukan untuk melakukan kejahatan seperti itu,” kata Rouhani di kutip dari situs resminya, seperti dilansir dari CNN, Senin (24/9/2018).
Dia menegaskan pemerintah Iran akan melakukan perlawanan kepada Amerika. Dia juga menyebut Amerika saat ini sedang mengintimidasi dunia dengan kebijakan-kebijakannya dalam penyerangan ini.
“Pemerintah telah menyiapkan perlawanan apapun ke Amerika, dan Amerika akan menyesali itu,” tegas Rouhani.
“Yang terpenting, hari ini Amerika sedang mengintimidasi, lebih dari kebijakan unilateralis (yang dilakukan satu pihak saja),” sambungnya.
Rouhani berencana akan mengungkapkan pernyataan ini di Rapat Mejelis Umum PBB nanti yang akan dihadirinya pada Minggu ini di New York. Dia juga berkeyakinan Amerika tidak akan mencapai tujuan utamanya.
“Amerika Serikat tidak akan mencapai tujuan mereka di Iran,” pungkasnya.
Selain menyalahkan AS, Iran juga memanggil utusan dari beberapa negara. Antara lain utusan dari Uni Emirat Arab, Belanda, Denmark dan Inggris.
Sementara itu, AS membantah pernyataan Iran terkait serangan tersebut. Menurut AS, Iran harusnya bercermin.
“Dia punya orang-orang Iran yang memprotes, setiap ons uang yang masuk ke Iran masuk ke militernya, dia telah menindas rakyatnya untuk waktu yang lama dan dia perlu melihat markasnya sendiri untuk mencari tahu dari mana asalnya,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
“Dia bisa menyalahkan kita semua yang dia inginkan. Hal yang harus dia lakukan adalah melihat ke cermin,” sambungnya.
Diketahui, serangan ini terjadi di kota Ahvaz, provinsi Khuzestan, provinsi yang berbatasan dengan Irak, yang memiliki komunitas etnis Arab yang besar, dan merupakan salah satu medan tempur utama selama konflik antara Iran dan Irak pada tahun 1980-1988
Serangan terjadi saat parade militer yang digelar untuk menandai peringatan dimulainya perang dengan Irak. Parade militer ini digelar di banyak kota di Iran.
Media pemerintah Iran mengatakan para militan dianggap berada di balik serangan itu. Penembakan itu berlangsung selama sekitar 10 menit, namun pasukan keamanan telah berhasil mengendalikan situasi.(RIF)