Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah diselidiki atas tudingan menghalangi penegakan hukum, terkait percakapannya dengan eks Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey. Dengan nada marah, Trump menyebut dirinya saat ini diburu seperti penyihir.
“Anda menyaksikan PERBURUAN PENYIHIR terbesar dalam sejarah politik Amerika — yang dipimpin oleh beberapa orang yang sangat buruk dan bermasalah!” kicau Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Jumat (16/6/2017).
Trump tidak secara langsung menanggapi tudingan dirinya diselidiki secara pribadi atas dugaan menghalang-halangi penegakan hukum, dakwaan yang bisa berujung pemakzulan. Trump juga tidak secara tegas menyangkal tudingan itu.
“Mereka merekayasa kolusi palsu dengan kisah Rusia, menemukan bukti nihil, jadi sekarang mereka menggunakan tudingan menghalangi penegakan hukum untuk kisah palsu lainnya. Bagus,” imbuh Trump.
Masa kepresidenan Trump yang baru berjalan lima bulan dilanda berbagai tudingan. Rusia dituding mengintervensi pilpres AS tahun lalu, demi memenangkan Trump. Tim kampanye Trump dituding bersekongkol dengan Rusia dalam hal itu. Tudingan itu tengah diselidiki oleh Kongres AS dan FBI.
Situasi sempat diwarnai kehebohan saat Direktur FBI James Comey dipecat Trump secara mendadak pada 9 Mei lalu. Pemecatan dilakukan saat Comey sedang memimpin penyelidikan dugaan kolusi penasihat senior Trump dengan Rusia dalam pilpres AS.
Sepeninggal Comey, penyelidikan itu dialihkan ke tangan Robert Mueller, mantan Direktur FBI yang ditunjuk menjadi penasihat khusus. Pekan ini, Mueller dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap Trump atas dugaan menghalang-halangi penegakan hukum.
Penyelidikan itu fokus pada dugaan pemecatan Comey yang berkaitan dengan penyelidikan Rusia. Memo yang ditulis Comey dan diungkapkan ke media menunjukkan Trump pernah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Trump juga dicurigai meminta sejumlah pejabat tinggi intelijen AS untuk ‘mengubah’ arah penyelidikan FBI terkait Rusia.
Media ternama AS, The Washington Post, pada Kamis (15/6) bahkan melaporkan bahwa tim Mueller juga fokus menyelidiki kesepakatan bisnis dan finansial menantu Trump, Jared Kushner, yang juga menjadi penasihat seniornya. Nama Kushner ikut terseret dalam skandal kolusi Rusia setelah disebut pernah berkomunikasi dengan pejabat Rusia via jalur belakang. (ADI)