Riyadh –
Pasukan Arab Saudi berhasil menghalau tujuh rudal yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman, termasuk rudal yang melintas di atas wilayah ibu kota Riyadh.
Otoritas Saudi menyatakan, satu orang tewas dan dua orang luka-luka akibat serpihan rudal yang ditembak jatuh di Riyadh. Warga setempat melaporkan adanya ledakan-ledakan keras dan kilatan cahaya terang di langit pada Minggu (25/3) sebelum tengah malam waktu setempat.
Koalisi Saudi menyebut bahwa Houthi menembakkan tiga rudal ke Riyadh dan empat rudal lainnya ke kota-kota Khamis Mushait, Jizan dan Najran di Saudi bagian selatan. Serangan rudal itu menargetkan kawasan-kawasan penduduk.
“Tindakan agresif dan bermusuhan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran ini, membuktikan bahwa rezim Iran terus mendukung kelompok bersenjata tersebut dengan kemampuan militer,” ujar juru bicara koalisi Saudi, Turki al-Malki seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (26/3/2018).
“Penembakan beberapa rudal balistik menuju kota-kota ini merupakan perkembangan yang serius,” imbuhnya.
Stasiun televisi yang dikelola Houthi, Al-Masira mengklaim bahwa pemberontak di Yaman tersebut telah menargetkan Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh serta lapangan terbang lainnya di selatan kerajaan tersebut.
Serangan-serangan rudal ini dilancarkan Houthi setelah pekan lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat James N. Mattis menyerukan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman untuk melakukan “upaya-upaya segera” untuk mengakhiri konflik tak berkesudahan di Yaman.
Sejak tahun 2017 lalu, Houthi telah menembakkan puluhan rudal ke wilayah Saudi, termasuk rudal yang diarahkan ke Istana Yamamah di Riyadh yang merupakan kediaman resmi Raja Salman. Semua rudal tersebut berhasil dihalau oleh pasukan Saudi. (RIF)