BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Satpol PP Jawa Barat akhirnya menutup empat kafe di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Dago, Bandung. Penyegelan empat kafe ini setelah diberi waktu empat bulan untuk mencari legal standing pendirian empat bangunan kafe itu.
Keempat kafe itu adalah Armor, Jungle Coffe House, Balcony Resto and Cafe, dan Waroeng Pinus. Berdasarkan pantauan khatulistiwaonline, Kamis (20/10/2016), empat bangunan kafe tersebut sudah tertempel kertas penyegelan. Garis warna hitam kuning juga menempel mengelilingi seluruh bangunan kafe.
Kasatpol PP Jabar Udjwalaprana Sigit mengatakan proses penyegelan berlangsung kondusif. Tidak ada perlawanan dari pengelola saat penyegelan dilakukan oleh petugas.
“Penyegelan kafe hari ini berlangsung kondusif. Kami libatkan 300 personel gabungan dari Satpol PP, Polisi dan TNI,” kata Sigit saat ditemui di Tahura, Kabupaten Bandung.
Juni lalu, keempat kafe itu akan dibongkar, namun mendapat perlawanan. “Saat itu saya memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencari pembenaran mengenai pendirian bangunan di Tahura,” terangnya.
“Selain menunggu pembenaran dari mereka (pemilik kafe), kami juga kroscek ke dinas-dinas. Terbukti dari pemerintah juga tidak pernah mengeluarkan izin,” tambah Sigit. Selama empat bulan ini juga keempat kafe itu tetap beroperasi.
Menurut Sigit, pengelola kafe melakukan gugatan ke PTUN dan tiga minggu lalu putusannya keluar, di mana pengadilan memenangkan Satpol PP. “Mereka menggugat kami yang disebut tidak punya kewenangan untuk membongkar,” katanya.
Setelah adanya putusan itu, Satpol PP sudah mengirimkan surat agar para pemilik membongkar sendiri bangunannya. “Kami sudah sangat humanis, memberikan mereka kesempatan,” tandasnya.
Karena tidak juga digubris, hari ini, sebanyak 300 personel Satpol PP menyegel empat kafe itu. Satpol PP, kata dia, memberikan waktu paling lambat 20 hari pasca penyegelan kepada pemilik kafe untuk membongkar sendiri bangunannya. Apabila tidak juga dibongkar, maka pihaknya yang akan turun tangan.
“Kami tetap mengimbau pemilik yang membongkar sendiri bangunannya, kalau tidak terpaksa kami yang akan membongkarnya,” ujar dia. (RED)