Mexico City –
Seorang YouTuber dengan ratusan ribu follower di Meksiko mengaku telah melarutkan jasad tiga mahasiswa yang keliru dikira anggota geng. YouTuber ini merupakan satu dari dua tersangka yang telah ditangkap otoritas Meksiko.
Seperti dilansir AFP, Kamis (26/4/2018), YouTuber bernama Christian Omar Palma Gutierrez ini juga dikenal sebagai rapper dengan panggilan ‘QBA’. Dia merupakan satu dari dua tersangka yang ditangkap terkait pembunuhan tiga mahasiswa Meksiko di Jalisco.
Ketiga mahasiswa yang tewas diidentifikasi sebagai Javier Salomon Aceves (25), Jesus Daniel Diaz (20) dan Marco Garcia Avalos (20). Ketiganya diketahui kuliah di University of Audiovisual Media di Guadalajara, ibu kota negara bagian Jalisco.
Jaksa negara bagian Jalisco sebelumnya menyatakan ketiga mahasiswa itu disiksa sebelum dibunuh, lalu jenazahnya dilarutkan dalam cairan asam. Penggeledahan di salah satu rumah terkait pembunuhan ini, berujung temuan sejumlah senjata api dan 46 barel asam sulfat.
Dikonfirmasi otoritas Meksiko kepada AFP, Gutierrez telah mengaku dirinya yang melarutkan jenazah tiga mahasiswa itu dalam cairan asam dan membuangnya. “Dia terlibat dalam tiga pembunuhan lain sebelumnya,” sebut kepala penyidik Lizette Torres kepada AFP.
Selain Gutierrez dan satu orang lainnya yang tak disebut identitasnya, masih ada enam tersangka lain yang diburu. Dalam pernyataannya pekan ini, Jaksa Agung Negara Bagian Jalisco, Raul Sanchez, menyatakan penyelidikan atas kasus ini masih berlanjut.
Gutierrez diketahui memiliki dua akun Facebook yang total memiliki 140 ribu follower. Akun YouTube miliknya memiliki nyaris 125 ribu subscriber dan video-video musik yang diunggahnya memiliki jutaan views. Dalam salah satu lagunya berjudul ‘Death Has No Schedule’, Gutierrez menampilkan rap soal kekerasan, senjata dan narkoba, dengan nada mengancam.
Torres menyebut, video-video Gutierrez membantu penyelidikan yang berujung penangkapannya. Jaksa negara bagian Jalisco menyatakan, Gutierrez dan satu tersangka lainnya akan dijerat dakwaan penculikan.
Dalam kasus ini, ketiga mahasiswa diculik dan dibunuh oleh anggota kartel narkoba Jalisco New Generation Cartel (CJNG). Mereka menjadi target setelah salah dikira sebagai anggota geng rival CJNG. Diketahui ketiganya sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan geng kriminal setempat. (ADI)