JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan para peneliti membuat suatu kemajuan yang baik dalam mengembangkan vaksin corona. Namun, penggunaan pertama vaksin corona kemungkinan belum bisa dilakukan di awal tahun 2021.
Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan pihaknya masih bekerja agar distribusi vaksin dapat terbagi dengan adil. Di sisi lain, langkah penekanan penyebaran corona harus terus dilakukan, mengingat kasus baru hampir mendekati rekor setiap harinya.
“Kami membuat kemajuan yang baik,” kata Ryan, seperti dilansir reuters, Kamis (23/7/2020).
Ryan mengatakan beberapa vaksin yang mulai memasuki pengujian fase 3 dan tak ada satu pun yang gagal sejauh ini, khususnya dalam hal keamanan atau kemampuan untuk menghasilkan respons kekebalan.
“Secara realistis itu akan menjadi bagian pertama tahun depan sebelum kita mulai melihat orang-orang mendapatkan vaksinasi,” katanya dalam acara publik di media sosial.WHO bekerja untuk memperluas akses ke vaksin potensial dan untuk membantu meningkatkan kapasitas produksi, kata Ryan.
“Dan kita harus adil tentang ini, karena ini adalah barang global. Vaksin untuk pandemi ini bukan untuk orang kaya, mereka bukan untuk orang miskin, mereka untuk semua orang, “katanya.
Pemerintah AS akan membayar $ 1,95 miliar untuk membeli 100 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan bioteknologi Jerman, BioNTech jika terbukti aman dan efektif, kata perusahaan itu.
Ryan juga memperingatkan sekolah untuk berhati-hati dalam pembukaan kembali sampai transmisi komunitas COVID-19 terkendali. Perdebatan di Amerika Serikat tentang memulai kembali pendidikan telah meningkat, bahkan ketika pandemi itu menjalar di banyak negara bagian.
“Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk membawa anak-anak kita kembali ke sekolah, dan hal paling efektif yang bisa kita lakukan adalah menghentikan penyakit di komunitas kita,” katanya. “Karena jika kamu mengendalikan penyakit di masyarakat, kamu bisa membuka sekolah.”