Jenewa –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Eropa saat ini menjadi ‘pusat’ dari pandemi virus Corona secara global. Diperingatkan WHO bahwa sulit untuk diketahui kapan wabah ini secara global akan mencapai puncaknya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/3/2020), hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers yang digelar secara teleconference untuk menghindari potensi penyebaran virus di kalangan wartawan.
“Eropa sekarang telah menjadi pusat pandemi (virus Corona-red), dengan lebih banyak kasus dan kematian dilaporkan dibandingkan negara-negara lainnya di seluruh dunia, terlepas dari China,” sebut Tedros.
“Lebih banyak kasus sekarang dilaporkan setiap harinya daripada (kasus) yang dilaporkan di China pada puncak wabah ini,” imbuhnya.
Data terbaru dari WHO, seperti dilansir CNN, menyebutkan jumlah korban meninggal akibat virus Corona secara global telah melampaui 5 ribu orang. Tedros menyebutnya sebagai ‘tonggak sejarah yang tragis’.
Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini melebihi 136 ribu kasus di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
Empat negara Eropa lainnya, yakni Spanyol, Jerman, Prancis dan Swiss, telah melaporkan masing-masing lebih dari 1.000 kasus virus Corona di wilayahnya.
Secara terpisah, Kepala Unit Kemunculan Penyakit Baru pada WHO, Maria Van Kerkhove, memperingatkan bahwa ‘tidak mungkin bagi kita untuk mengatakan kapan (wabah virus Corona) ini akan mencapai puncak secara global’. “Kita berharap lebih cepat daripada nanti-nanti,” ucapnya.
Pernyataan WHO ini disampaikan saat negara-negara di kawasan Eropa dan sekitarnya mengambil langkah-langkah dramatis dalam upaya menghentikan penyebaran virus Corona, termasuk meliburkan sekolah-sekolah dan membatasi acara-acara publik.(NOV)