Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa banyak negara mungkin akan mengikuti China yang merevisi jumlah kematian terkait virus Corona, setelah mereka berhasil mengendalikan krisis ini.
Hal ini disampaikan WHO setelah Kota Wuhan di China yang menjadi pusat wabah COVID-19, mengakui adanya kesalahan dalam penghitungan jumlah kematian dan mendadak menambah korban jiwa 50 persen lebih tinggi dari angka yang selama ini dilaporkan. Langkah otoritas Wuhan ini dilakukan seiring meningkatnya keraguan dunia mengenai transparansi China atas wabah Corona.WHO menyatakan bahwa Wuhan telah kewalahan dengan virus Corona yang muncul di kota itu pada Desember 2019. Pihak berwenang setempat terlalu kewalahan untuk memastikan setiap kematian dan kasus infeksi dicatat dengan benar.
“Ini adalah sesuatu yang merupakan tantangan dalam wabah yang sedang berlangsung: mengidentifikasi semua kasus Anda dan semua kematian Anda,” kata Maria van Kerkhove, koordinator teknis COVID-19 WHO pada konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/4/2020).(NOV)