JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) curhat di Twitter karena rumahnya di Mega Kuningan ‘digeruduk’ ratusan massa. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku ikut prihatin atas aksi massa tersebut.
JK pun mengingatkan agar setiap warga masyarakat menghormati semua pemimpin. “Tentu kita prihatin dengan situasi itu. Tentu kita harus mempunyai suatu perilaku yang baik menghormati pemimpin. Sesuai dengan aturannya,” ujar JK di hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2017).
Berdasarkan aturan, seorang presiden dan mantan presiden tetap mendapatkan pengawalan dari Paspampres. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin mengatakan bahwwa sebagai mantan Presiden, SBY selalu dijaga oleh Paspampres. Termasuk kediamannya.
“Mantan Presiden itu di dalam pagar, rumah dijaga oleh Paspampres dari grup D. Kalau ada yang menerobos rumah, Paspampres punya kewenangan untuk menangkap dan menyerahkan kepada pihak kepolisian,” kata Tb Hasanuddin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Apabila demonstrasi di luar rumah, dan merasa keberatan, SBY disarankan membuat laporan ke polisi. “Kalau keberatan rumah didemo sebagai proses pembelajaran untuk rakyat dan menjadi contoh yang baik untuk rakyat, sesuai prosedur laporkan ke polisi bahwa saya merasa keberatan,” papar Tb Hasanuddin.
SBY sempat menyebut rumahnya di Kuningan, Jakarta Selatan, ‘digeruduk’ ratusan orang. Massa berteriak-teriak. “Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*,” tulis SBY lewat akun Twitter resminya @SBYudhoyono sekitar pukul 15.00 WIB seperti dilihat khatulistiwaonline, Senin (6/2/) kemarin. (MAD)