JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyambangi Polda Metro Jaya. Usman meminta musikus Ananda Badudu dibebaskan.
“Kami minta agar AB segera dibebaskan tanpa syarat. Langkah polisi menangkap AB hanya memperburuk citra kepolisian,” kata Usman kepada wartawan, Jumat (27/9/2019).
Usman saat ini mengaku sedang bersama Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti. Dia masih menunggu psikiater untuk mendampingi Ananda Badudu.
Ananda Badudu sebelumnya dijemput Polda Metro Jaya pada subuh ini. Ananda sempat menyampaikan pesan mengenai alasan dia ditangkap.
“Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa,” kata Ananda lewat akun Twitter-nya @anandabadudu pada pukul 04.34 WIB, Jumat (27/9).
Ananda memang secara terbuka menggalang dana untuk aksi mahasiswa di depan DPR pada Senin dan Selasa lalu. Penggalangan dana mendukung aksi mahasiswa muncul di situs kitabisa.
“Kamu bisa berkontribusi lewat donasi dana yang akan digunakan untuk makanan, minuman, dan sound system mobile (mobil/gerobak komando),” tulis keterangan dalam galang dana itu.
Ananda Badudu menuliskan bahwa KPK dilemahkan oleh DPR dan presiden. Dia juga menyoroti masalah di Papua hingga kebakaran hutan di sekujur Sumatera dan Kalimantan. Petani, kata dia, terancam oleh rancangan UU yang berpihak kepada pemodal. Sistem kerja baru yang tercantum dalam RUU Ketenagakerjaan disebut membuat buruh dan pekerja semakin rentan dieksploitasi.
“Kabar tak baik yang disiarkan lewat berbagai media ini bikin hati makin tak karuan, dan di pengujung hari, kita semakin bersedih lagi karena merasa tak bisa ikut berkontribusi membuat situasi menjadi lebih baik,” tulis Ananda.
“Mahasiswa meyakinkan bahwa aksi ini bukan untuk menggulingkan Jokowi dari kursi kepresidenan, melainkan menuntut agar kebijakan-kebijakan Jokowi sejalan dengan janji-janjinya sendiri,” imbuhnya.(VAN)