JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Pemerintah tidak menyetujui rencana moratorium ujian nasional (UN) yang digagas Mendikbud Muhadjir Effendy. Menurut Wapres JK, UN diperlukan agar mental anak didik tidak lembek.
“Kita debat soal UN, kita bicara masa depan bangsa. Kalau anak-anak itu dididik untuk lembek, maka bangsa ini akan lembek. Stres 1 hari dipersoalkan, 1.100 hari baru diuji, 3 tahun sekolah, masa stres 2 hari jadi persoalan bangsa,” kata JK dalam pidatonya di acara PWI di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Kamis (8/12/2016).
JK mengatakan UN diperlukan untuk memberikan semangat belajar bagi anak didik. Dia menambahkan, UN diperlukan supaya mental generasi penerus tidak lembek. Oleh karenanya, UN diperlukan untuk menggembleng mental anak-anak.
“Daripada stres terus nggak dapat pekerjaan jadi persoalan bangsa enggak punya kemampuan gimana? Bagaimana kita jangan membuat lembek bangsa ini. Biarlah kita jadi bangsa yang punya daya saing yg kuat,” tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan Usulan moratorium UN diminta dikaji ulang. Dengan adanya pengkajian ulang ini, UN untuk tahun 2017 tetap diberlakukan.
Keputusan menolak usulan moratorium UN ini disampaikan JK setelah rapat kabinet paripurna bersama Presiden Joko Widodo. JK menjelaskan, pemerintah untuk saat ini masih menilai UN dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan dan evaluasinya.
“Tanpa ujian nasional bagaimana bisa mendorong bahwa kita pada tingkat berapa, dan apa acuannya untuk mengetahui bahwa dari ini kemudian nanti tanpa ujian nasional,” kata JK . (DON)