Washington DC –
Twitter tidak akan mengizinkan Donald Trump untuk membuat akun twitter meski mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) kembali. Hal itu diungkapkan oleh kepala keuangan twitter, Ned Segal.
“Cara kerja kebijakan kami, ketika anda dihapus dari platform, Anda dihapus dari platform, apakah anda seorang komentator, CFO atau pejabat publik saat ini atau sebelumnya,” kata Ned Segal dalam sebuah wawancara televisi CNBC seperti dilansir AFP, Kamis (11/2/2021).
“Penghapusan platform” Donald Trump di Twitter terjadi setelah pemberontakan dengan kekerasan oleh para pendukungnya yang menyebabkan pengepungan yang mencengkam di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Facebook dan jejaring sosial lainnya juga melarang Trump untuk menggunakan aplikasi setelah insiden itu.
“Kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang tidak menghasut kekerasan,” kata Segal.
“Dan jika ada yang melakukan itu, kami harus menghapus mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang itu untuk kembali,” imbuhnya.
Donald Trump merupakan pengguna twitter yang aktif selama kampanyenya dan selama empat tahun di Gedung Putih, dia menggunakan platform untuk pengumuman kebijakan. Selain itu dia juga menggunakannya untuk menyelesaikan masalah serta untuk kampanye politiknya.(DAB)