Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengindikasikan dirinya tidak akan pernah mengakui kekalahannya dari Presiden terpilih AS, Joe Biden, dalam pilpres AS 2020. Trump menegaskan tidak akan mengubah pikiran terkait klaim kecurangan pilpres.
Seperti dilansir AFP, Senin (30/11/2020), dalam wawancara televisi pertama sejak kalah pilpres, Trump mengindikasikan dirinya tidak akan meninggalkan teori konspirasinya soal kecurangan besar-besaran terkait surat suara pada pilpres tahun ini.
“Ini tidak seperti Anda akan mengubah pikiran saya. Pikiran saya tidak akan berubah dalam enam bulan,” ucap Trump dalam wawancara dengan penyiar Fox News, Maria Bartiromo, pada Minggu (29/11) waktu setempat.
“Pemilihan ini dicurangi. Pemilihan ini adalah kecurangan total,” tegasnya, lagi-lagi tanpa memberikan bukti konkret.
“Kita memenangkan pemilihan ini dengan mudah,” klaim Trump untuk kesekian kalinya.
Wawancara dengan Fox News yang berdurasi 45 menit pada Minggu (29/11) waktu setempat menjadi penampilan televisi pertama Trump sejak pilpres 3 November lalu. Dalam wawancara itu, Trump lebih banyak menyampaikan monolog soal berbagai klaim terkait kecurangan pilpres, yang tidak disertai bukti konkret. Penyiar Bartiromo tampak tidak mendebat Trump sedikitpun.
Meskipun Tump terus menyerang validitas sistem pemilu AS, tim penasihat hukumnya belum juga memberikan bukti yang menonjol di persidangan. Gugatan-gugatan hukum yang diajukan kubu Trump satu per satu ditolak hakim di berbagai negara bagian. Yang terbaru adalah gugatan banding di Pennsylvania, di mana Mahkamah Agung menolak gugatan untuk membalikkan kemenangan Biden di negara bagian tersebut.
“Kita berusaha memasukkan bukti dan hakim tidak mengizinkan kami melakukannya. Kami mencoba. Kami memiliki begitu banyak bukti,” sebut Trump.(MAD)