JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dilansir AFP, Rabu (19/3/2025), hakim itu mengacu kepada deklarasi kemerdekaan AS yang menyatakan semua manusia “diciptakan sama”. Hakim kemudian menunda perintah Trump yang mengecualikan orang transgender dari angkatan bersenjata.
Pada Januari lalu, Trump diketahui menandatangani sejumlah kebijakan baru di awal periode kedua pemerintahannya. Salah satunya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menyingkirkan ideologi transgender dari militer di AS .
Trump sebelumnya mengeluarkan pendapat mengakui dua jenis kelamin, yaitu perempuan dan laki-laki. Kini, Trump ingin menyingkirkan ideologi tranagender dari militer. Hal itu agar militer AS memiliki kekuatan tempur mematikan.
“Untuk memastikan bahwa kita memiliki kekuatan tempur paling mematikan di dunia, kita akan menyingkirkan ideologi transgender dari militer kita,” kata Trump dalam retret kongres Partai Republik sebelumnya di Miami, dilansir AFP.
Trump sebelumnya berjanji untuk memberlakukan kembali larangan terhadap pasukan transgender, tetapi belum jelas langkah-langkah spesifik apa yang tercantum dalam perintah baru tersebut, sebab belum dipublikasikan.
Saat baru dilantik, Trump juga mencabut perintah eksekutif yang telah mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) dan mempromosikan hak-hak bagi orang-orang LGBTQ+ dan ras minoritas. Trump mencabut 78 perintah eksekutif yang ditandatangani oleh pendahulunya Joe Biden, termasuk setidaknya selusin tindakan yang mendukung kesetaraan ras dan memerangi diskriminasi terhadap kaum gay dan transgender.
“Kebijakan Amerika Serikat adalah mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin ini tidak dapat diubah dan didasarkan pada realitas yang mendasar dan tidak dapat dibantah. Di bawah arahan saya, Cabang Eksekutif akan menegakkan semua undang-undang yang melindungi jenis kelamin untuk mendukung realitas ini, dan definisi berikut akan mengatur semua interpretasi dan penerapan hukum Federal dan kebijakan administrasi oleh Eksekutif,” demikian bunyi salah satu poin perintah eksekutif Trump.
Kebijakan Trump jauh berbeda dengan pemerintahan Joe Biden, yang memprioritaskan penerapan langkah-langkah keberagaman di seluruh pemerintah federal. Trump mencabut berbagai perintah yang ditandatangani Biden pada hari pertamanya menjabat empat tahun lalu, satu yang memajukan kesetaraan ras untuk komunitas yang kurang terlayani dan yang lainnya memerangi diskriminasi berdasarkan identitas gender atau orientasi seksual.
Trump mencabut perintah lain yang ditujukan untuk membantu warga kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, dan warga Asia Amerika, serta penduduk Kepulauan Pasifik. Trump berjanji akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit hingga gender. Karena itu, dia menegaskan hanya ada 2 jenis kelamin di Amerika Serikat.
“Kita akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan berdasarkan prestasi. … Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan,” ujar Trump. (BAS)