JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dikutip dari pemberitaan Reuters, sebanyak 3.200 anggota serikat pekerja International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) District 837 disebut “overwhelmingly” menolak proposal kontrak yang diajukan Boeing pada Minggu (28/7/2025).
Padahal dalam kontrak tersebut, Boeing menawarkan kenaikan upah 20% dalam empat tahun, bonus penandatanganan sebesar US$ 5.000 (sekitar Rp 81 juta), serta tambahan cuti dan hari sakit. Namun, serikat menyebut tawaran itu belum memenuhi prioritas dan pengorbanan para pekerja terampil mereka.
“Proposal dari Boeing Defense tidak cukup untuk menjawab prioritas dan pengorbanan tenaga kerja terampil IAM,” tegas pihak serikat dalam pernyataan resmi.
Boeing mengaku kecewa dengan hasil pemungutan suara tersebut. Vice President Air Dominance Boeing, Dan Gillian, menyebut tawaran itu sebagai yang terbaik yang pernah diajukan kepada serikat IAM 837.
Ribuan pekerja pabrik pesawat tempur Boeing di St. Louis, Amerika Serikat, menyatakan penolakan terhadap tawaran kontrak kerja terbaru dari perusahaan. Penolakan ini membuka jalan menuju mogok kerja yang bisa mengganggu produksi pesawat tempur terbaru milik Angkatan Udara AS.
“Kami sudah aktifkan rencana darurat dan fokus untuk menghadapi potensi mogok. Tidak ada jadwal pertemuan lebih lanjut dengan serikat saat ini,” kata Gillian dalam pernyataan melalui email.
Kontrak kerja saat ini akan kedaluwarsa Minggu ini. Setelah itu akan ada masa tenang selama tujuh hari sebelum aksi mogok resmi dimulai.
Boeing sendiri tengah gencar memperluas fasilitas produksi pertahanan di kawasan St. Louis, terutama untuk pesawat tempur generasi terbaru F-47, yang dikembangkan dalam program Next Generation Air Dominance (NGAD). Program ini diproyeksikan menggantikan pesawat tempur F-22 Raptor milik militer AS. (DON)