JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pilkada 2020 tetap dilaksanakan di tengah pandemi Corona. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan adaptasi kebiasaan baru juga bisa dilakukan dalam pilkada.
“Kalau terjadi adaptasi kebiasaan baru atau AKB atau new normal dalam semua sektor kehidupan, kenapa tidak dalam bidang politik. Dalam politik pilkada, kenapa tidak laksanakan kita melakukan itu,” ujar Tito dalam webinar Taryna Merah Putih yang disiarkan live di YouTube, Minggu (9/8/2020).
Dia menyebut, beberapa negara sukses melaksanakan pilkada di tengah pandemi. Hal tersebut menjadi motivasi pemerintah Indonesia untuk melakukan hal serupa.
Tito menilai, pilkada tahun ini sebagai momentum untuk menekan kurva positif rate dan penyebaran.
“Kita mengambil momentum pilkada ini justru bisa menekan kurva, bisa menekan kurva laju positif rate, penyebaran. Kedua untuk menyelamatkan ekonomi,” kata Tito.
Selain itu, Tito menyebut pilkada di masa pandemi ini dapat melahirkan pemimpin yang kuat dan tangguh. Hal ini karena menurutnya, pemimpin yang hebat hadir di masa krisis.
“Ketiga justru bisa memilih pemimpin yang kuat. Karena pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang bukan lahir di masa damai, di masa aman. Lahir di masa krisis, dia lah seorang pemimpin yang kuat,” tuturnya.
“Jadi caranya kita menggambungkan antara persoalan pandemi dengan agenda politik pemerintahan pilkada, ini harus digabung. Jangan menjadi persoalan yang terpisah, seolah-olah pilkada ini adalah agenda politik semata. Sedangkan protokol kesehatan hanya untuk mengamankan. Tidak,” sambungnya.
Tito mengatakan, opsi pilkada dilaksanakan pada tahun 2021 tidak digunakan. Menurutnya, salah satu alasan yaitu, tidak adanya jaminan pandemi Corona akan selesai pada 2021.(VAN)