JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral akan disambungkan dengan bangunan terowongan ‘silaturahmi’. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo sangat setuju dengan rencana ini.
“Sangat setuju, sudah ada pembicaraan awal tentang masalah ini,” kata Kardinal Suharyo kepada wartawan, Jumat (7/1/2020).
Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa usul pembangunan terowongan ini merupakan kelanjutan dari gagasan Presiden Pertama RI, Sukarno. Sejak awal, Sukarno memang membangun Masjid Istiqlal berdekatan dengan Katedral untuk menyampaikan pesan toleransi.
“Menurut saya, yang disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi tentang terowongan silaturahmi itu adalah kelanjutan dari gagasan awal pendirian Masjid Istiqlal di lokasi sekarang ini oleh Presiden Sukarno, simbol harmoni dan silaturahmi di antara anak bangsa,” tuturnya.
“Kalau gagasan itu terwujud akan menjadi monumen abadi yang sangat berarti dan bermakna,” imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mendapat usulan pembuatan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Jokowi menyetujui usul tersebut.
“Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi,” kata Jokowi di proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat(7/2/2020).
Terowongan yang dimaksud adalah terowongan bawah tanah. Jokowi menamainya dengan terowongan silaturahmi.
“Tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi. Terowongan bawah tanah, sehingga tidak nyeberang. Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahmi,” ucap Jokowi.(DON)