JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Saya menyayangkan Bu Lili yang bersedia menerima jabatan itu. Karena menurut versi saya itu justru merendahkan martabat KPK, karena pimpinan KPK itu adalah eselon nol, jadi bukan eselon satu, eselon dua, eselon nol,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan.
“Karena itu pejabat negara gitu, bahkan istilahnya pejabat tinggi negara gitu, karena kedudukannya sama dengan presiden, bukan hanya sama dengan menteri lho ya. Karena dia lembaga independen dan pimpinan KPK itu adalah sama dudukannya dengan presiden, karena terlepas dari, di mana KPK itu terlepas dari kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif gitu. Artinya KPK itu bahkan sudah tertinggi,” sambungnya.
Boyamin menyebut seharusnya mantan pimpinan KPK bisa melanjutkan kariernya yang lebih tinggi ataupun setara. Dia memandang bahwa Lili terkesan seperti pencari kerja.
“Kalau dengan menerima itu, menurut saya malah justru menjatuhkan marwah KPK itu sendiri. Ya pimpinan KPK itu ya minimal setara dengan itu, misalnya DPR, atau ya level-level ya menteri lah gitu. Atau ya sebenarnya level pusat lah gitu,” ujarnya.
“Itu artinya itu sebanding dengan pimpinan KPK itu. Tapi kalau cuma staf khusus wali kota ya terus terang aja menurut saya itu malah merendahkan marwah dan martabat KPK itu sendiri. Mestinya beliau tidak menerima gitu, karena kesannya terus menjadi job seeker gitu, menjadi pencari pekerja, pekerjaan gitu,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Tangsel menunjuk sembilan staf khusus (stafsus) Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Salah seorang stafsus yang ditunjuk adalah Lili Pintauli Siregar.
“Betul,” kata Walkot Tangsel Benyamin Davnie, Sabtu (26/4).
Lili merupakan mantan Wakil Ketua KPK. Lili ditunjuk sebagai Stafsus Walkot Tangsel di bidang hukum.
“Bidang hukum,” kata Benyamin. (VAN)