JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi masih melakukan aksi di gedung KPK. Mereka ditemui Penasihat KPK Tsani Annafari dan penyidik Novel Baswedan.
Dalam orasinya, Tsani menyebut saat ini merupakan periode tersulit yang dialami KPK. Menurutnya saat ini KPK dilemahkan dari 2 sisi.
“Kita memang menghadapi periode paling sulit. Saya mempelajari periode KPK tetapi ini paling sulit karena KPK dilemahkan dari dua sisi yang utama. Pertama secara kelembagaan, melalui revisi Undang-undang KPK, lembaga kita dilemahkan kemudian juga tata kelola organisasi ini dilemahkan dengan cara yang sangat sistematis,” ujar Tsani di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
“Di saat yang sama dilakukan pelemahan, nanti orang-orang yang akan mengeksekusi ini sehingga nanti tidak ada pilihan, KPK nanti akan hancur luar dalam,” imbuhnya.
Aksi mahasiswa diikuti puluhan mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, UNJ dan UGM. Mereka membawa spanduk dan poster yang menyatakan penolakan terhadap Revisi UU KPK.
Di saat bersamaan, sekelompok orang juga melakukan aksi di depan gedung KPK. Mereka menyampaikan pendapat berlawanan dan mendukung Revisi UU KPK.
Pendemo yang mendukung revisi UU KPK ini sempat berniat masuk ke area gedung KPK. Namun petugas keamanan menghalangi untuk memisahkan kedua kelompok aksi.
Novel Baswedan juga menyampaikan orasinya di depan para mahasiswa. Novel berharap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK perlu terus di dukung.
“Kita tahu bahwa segala upaya yang dilakukan belakang ini dilakukan upaya memutar balikkan fakta, tapi kita harus sadar bahwa kepentingan rakyat Indonesia adalah kepentingan yang sangat mendasar, sehingga kita ketika berjuang untuk mendukung KPK, mendukung pemberantas korupsi adalah suatu hal yang layak untuk diperjuangkan,” ucap Novel.(DON)