JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono angka tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan pada Mei 2024 sebesar 7,6% yoy. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7% secara tahunan dan uang kuasi sebesar 7,7% secara tahunan.
“Posisi likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2024 tercatat sebesar Rp 9.026 triliun atau tumbuh sebesar 7,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,6% (yoy),” kata Erwin dalam keterangan tertulis.
Dia menjelaskan perkembangan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2024, dipengaruhi oleh beberapa hal, terutama penyaluran kredit dan aktivitas luar negeri bersih. Untuk penyaluran kredit pada Juni 2024 tumbuh sebesar 11,5% secara tahunan, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4% secara tahunan.
Perkembangan kredit terutama didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur korporasi sebesar 16,2%, (yoy) dan perorangan sebesar 6,4% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Juni 2024 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi. (BAS)