JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Anthony Sinisuka Ginting menyimpan misi ambisius tahun 2017 ini. Dia bertekad untuk menembus peringkat 20 besar dunia.
Anthony dan dua tunggal putra pelatnas PBSI lainnya, Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa, digadang-gadang untuk mengembalikan gengsi tunggal putra Indonesia di kancah dunia. Namun, sepanjang 2016 performa mereka belum konsisten.
Anthony menjadi pemain yang paling inkonsisten di antara tiga tunggal putra itu. Anthony baru menembus peringkat 40 dunia. Itu jauh tertinggal dengan Jonatan yang bisa melaju ke posisi 22. Ihsan juga sedikit lebih baik, di peringkat 39 dunia.
Memasuki tahun 2017, PBSI mematok target agar tiga pemain itu bisa konsisten di dalam 20 besar. Anthony merespons positif patokan itu.
“Target pertama tahun ini ingin meningkatkan ranking, maunya tembus 20 besar,” kata Anthony kepada khatulistiwaonline di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Target itu sejatinya pernah dicanangkan Anthony tahun lalu. Pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat 20 Oktober 1996 itupun tak ingin mengulang kesalahan serupa kali ini.
“Sebenarnya akhir tahun lalu sempat capai rangking 21 atau 23 dunia. Tapi turun lagi karena pertandingan terakhir saya kurang memuaskan. Makanya, drastis banget turunnya,” kata dia.
Anthony pun menyadari mencapai target itu tidak mudah, butuh latihan keras dan pengorbanan. Karena itu, tekad dia adalah meminimalisir setiap kesalahan dalam pertandingan.
“Kalau evaluasi pelatih sepanjang tahun kemarin sih tidak banyak yang harus diperbaiki. Paling kesalahan seperti mati sendiri itu harus diminimalisir, walaupun dari segi lain ada peningkatan juga. Maka itu yang perlu sering diingat-ingat lagi dan dikurangi kesalahannya,” ucap dia.
Sebagai permulaan yang bagus, pada pertandingan di Malaysia Grand Prix Gold yang berakhir pada 22 Januari lalu, Anthony berhasil mencapai babak semifinal. Dia dikalahkan pemain rangking 8 dunia asal Hong Kong Ng Ka Long Angus 18-21, 15-21.
“Ya lumayan lah di Malaysia kemarin. Mungkin naik jadi 37 atau 38, saya belum lihat juga,” sebut dia kemudian tertawa.
Usai Malaysia, Anthony rencananya akan bertanding kembali di Thailand Master pada Februari 2017. Dia berharap hasilnya bisa konsisten seperti Malaysia, syukur-syukur juara.
“Satu pekan ini saya fokus mengembalikan kondisi fisik setelah kemarin dari Malaysia,” ucap Anthony.
“Nanti satu pekan jelang pertandingan mungkin lebih dimantapkan lagi. Selain itu, diingat-ingat lagi apa yang sudah dilakukan saat di Malaysia kemarin sampai bisa lolos di semifinal. Karena lawan-lawannya juga pasti tidak jauh berbeda. Mudah-mudahan saya bisa terus konsisten di Thailand maupun pertandingan-pertandingan berikutnya,” tutur dia. (ADI)