JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Sosok Giri Suprapdiono di tengah polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK kembali mencuat. Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK ini menantang debat Ketua KPK Firli Bahuri, namun Firli tak hadir.
Giri Suprapdiono masuk dalam 51 pegawai KPK yang tidak dapat dibina. Padahal dirinya dikenal mengajar wawasan kebangsaan dan materi integritas di Lemhanas, Sesko-AS, Kemhan, Sespim Polri, para pejabat eselon 1 dan para kepala daerah hingga menteri.
Berkat keahliannya, ia juga pernah dipilih sebagai pengusul dan Fasilitator Jakarta Principle of Anticorruption Agency (Standar Lembaga Antikorupsi Dunia) dan Ketua Tim Perbaikan Sistem Politik.
“Tetapi yang penting bukan menang kalah, ini sarana kita untuk mencerdaskan pada publik, karena tes wawasan kebangsaan ini tertutup sekali. Kita nggak pernah tahu siapa 75, tidak pernah tahu 51, tidak pernah tahu soal proses metodologi. Bahkan orang yang mewawancarai kita pun juga tidak mengetahui kita juga,” ujar Giri.
Diketahui debat bermula dari tantangan pengguna media sosial Twitter. Dalam komentarnya, Giri sempat bercanda jika kalah debat, di antara mereka harus mundur dalam jabatannya.
“Saya nggak nantang, jadi netizen sebenarnya yang membuat acara ini. Apakah perlu debat Pak Firli dengan saya, kemudian mantan Jubir kita bertanya saya di Twitter kan, kemudian saya jawab, saya siap saja. Saya bertanya bercanda di sana, kalau kalah siap mundur atau tidak, gitu,” ujarnya.(MAD)