Washington DC –
Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer bersama Jepang, India dan Filipina di perairan Laut China Selatan yang diklaim China. Latihan gabungan ini dinilai menjadi bentuk pamer kekuatan terbaru di perairan sengketa tersebut sekaligus menantang China.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (9/5/2019), latihan militer gabungan ini melibatkan sebuah kapal penghancur rudal AS, kemudian sebuah kapal induk Jepang, dua kapal Angkatan Laut India dan satu kapal patroli laut Filipina. Latihan militer serupa pernah digelar sebelumnya di Laut China Selatan.
Latihan bersama yang dilakukan empat negara ini dinilai mewakili tantangan baru untuk China, saat Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif bagi barang-barang China senilai US$ 200 miliar.
“Keterlibatan profesional dengan sekutu-sekutu kami, mitra kami dan sahabat kami di kawasan tersebut, menjadi kesempatan untuk membangun hubungan yang sudah terjalin kuat sebelumnya,” sebut Komandan Andrew K Klug, kapten kapal penghancur AS, USS William P Lawrence, dalam pernyataannya.
Disebutkan lebih lanjut bahwa selain AS yang mengerahkan USS William P Lawrence, Jepang mengerahkan salah satu dari dua kapal induknya yang bernama Izumo, kemudian India mengerahkan sebuah kapal penghancur bernama INS Kolkata dan kapal tanker bernama INS Shakti.
Latihan gabungan yang digelar pekan ini, telah berakhir pada Rabu (8/5) waktu setempat.
Empat negara ini menggelar latihan gabungan setelah pada Senin (6/5) lalu, dua kapal perang AS berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim China di Laut China Selatan. Aktivitas kapal AS itu menuai protes dari China yang menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar kedaulatan China
Angkatan Laut AS menegaskan bahwa pihaknya melakukan operasi kebebasan navigasi di perairan internasional di seluruh dunia, bahkan di perairan yang diklaim oleh sekutu-sekutunya, tanpa adanya pertimbangan politik apapun. Sementara China diketahui mengklaim hampir semua wilayah perairan strategis Laut China Selatan dan kerap mengecam AS juga sekutu-sekutunya yang menjalankan operasi militer di dekat pulau-pulau yang diklaim oleh China.
AS menyebut China sengaja melakukan militerisasi Laut China Selatan dengan membangun instalasi militer pada pulau-pulau buatan dan karang di perairan sengketa tersebut. Namun China menegaskan pembangunan itu diperlukan sebagai pertahanan diri. China juga balik menuding AS sebagai pemicu meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dengan mengirimkan kapal perang dan pesawat militer dekat dengan pulau-pulau yang diklaim China.(MAD)