LUBUK SIKAPING, KHATULISTIWAONLINE.COM
Hari ini, Rabu (23/6/2021) perjalanan Tim 11 yang melakukan aksi jalan kaki dari Toba, Sumatera Utara menuju Jakarta untuk meminta pemerintah menutup operasional PT. TPL (Toba Pulp Lestari) memasuki hari ke sepuluh.
Tanpa mengenal lelah dan penuh semangat, Togu Simorangkir, Irwan Sirait, Anita Martha Hutagalung bersama anggota lainnya, setelah melakukan perjalanan dari wilayah Panti dan sempat istirahat melepas lelah, menurut Jevri Manik selaku Ketua Tim 11, mereka melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dengan jarak tempuh sekitar 28 Km.
Di sela-sela perjalanan sambil menikmati hasil perkebunan warga berupa buah Durian, beberapa jam kemudian para aktivis lingkungan sekaligus pegiat sosial serta Pahlawan Lingkungan Tanah Batak itu tiba di Desa Sundatar yang berjarak sekitar 5 Km sebelum gapura selamat datang Kota Lubuk Sikaping.
Lantaran hujan cukup deras dan jalan sempit, Tim 11, kata Jevri Manik kepada khatulistiwaonline, mereka memutuskan naik mobil menuju Lubuk Sikaping berjarak 7 km. Di Lubuk Sikaping, Tim 11 disambut dengan ramah oleh salah seorang jemaat HKBP bermarga Sirait dan menginap sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Sebelum tiba di wilayah Sumatera Barat, perjalanan dimulai dari makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada Senin (14/6/2021).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes masyarakat atas keberadaan PT.TPL atau sebelumnya bernama Indorayon yang selama ini diduga telah merusak hutan di kawasan Tapanuli dan kerap bentrok dengan masyarakat adat.
Perjalanan lintas Barat sejauh 1.800 Km diperkirakan tiba di Jakarta hingga 40 sampai 50 hari ke depan.
Setibanya di Jakarta, mereka akan menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan PT.TPL, dan meminta pemerintah mencabut izin konsesi pabrik bubur kertas tersebut.(NGO)