JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan dipanggil Bareskrim Mabes Polri Selasa 22 November 2016 besok dengan status sebagai tersangka soal dugaan kasus penistaan agama. Jubir Ahok-Djarot, Sarifuddin Sudding menjelaskan persiapan diserahkan kepada tim advokasi Ahok-Djarot.
“Itu sudah dibicarakan kemarin, diserahkan tim bagian hukum. Kita sudah ada pembagian, proses penanganan hukum ada tim advokasi Ahok-Djarot,” ungkap Sudding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).
Sudding, yang juga Ketua DPP Hanura, juga menjelaskan soal dukungan Hanura terhadap Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat. Dia menegaskan Hanura tidak akan mencabut dukungan terhadap Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017.
“Saya kira tidak ada, dari sisi regulasi tidak diperbolehkan. Partai pendukung walaupun Ahok yang sekarang sebagai tersangka dari sisi regulasi tidak diperbolehkan dan tim tetap solid,” lanjut Sudding.
Elektabilitas Ahok-Djarot di survei LSI Denny JA juga merosot setelah ditetapkan sebagai tersangka. Sudding mengatakan hal tersebut sebagai pemicu agar tim bekerja lebih keras untuk pemenangan Ahok-Djarot.
“Saya kira biasa saja dalam hal survei. Ini sebagai pemicu tim kerja lebih keras lagi,” jelas Sudding
Sudding menambahkan Timses Ahok-Djarot tetap optimis Ahok-Djarot tetap mendapat dukungan dari warga DKI Jakarta. Konsolidasi untuk pemenangan Ahok-Djarot pun terus dilakukan.
“Dari laporan tim yang ada di lapangan, semua optimis. Dukungan respon masyarakat berdasarkan pembagian wilayah, tim tetap berjalan dan konsolidasi sampai tingkat bawah,” terang Sudding.
Secara elektoral, Sudding menjelaskan dukungan terhadap Ahok-Djarot tidak berkurang secara signifikan. Masyarakat dinilai bisa melihat secara jernih soal kasus yang baru saja menimpa Ahok soal dugaan penistaan agama.
“Segala sesuatu saya kira ada konsekuensi, kalau dikatakan berpengaruh elektoral, saya kira juga tidak terlalu signifikan. Masyarakat bisa memilah, melihat kasus ini betul-betul pure, atau banyak muatan kepentingan politik,” imbuhnya.
Dari hasil survei LSI yang dilakukan pada periode 31 Oktober-5 November 2016, elektabilitas pasangan Anies-Sandi berada di urutan pertama dengan 31,9 persen. Sedangkan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni ada di peringkat kedua dengan 30,9 persen.
Sementara itu pasangan petahana Ahok-Djarot berada di posisi paling buncit dengan elektabilitas 10,6 persen.
Survei terbaru LSI Denny JA dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 440 orang, dengan wawancara tatap muka secara langsung menggunakan kuesioner. Margin of error kurang-lebih 4,8 persen. (HAR)