JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan apabila tercapai, target belanja tersebut dapat di atas Rp 50 triliun. Sementara itu, per Juli 2024 nilai transaksi belanja pada produk UMKM sudah mencapai Rp 13,5 triliun.
“Di atas Rp 50 triliun ya. Kalau tahun 2023 realisasinya Rp 44 triliun,” kata Loto saat ditemui Jakarta.
Dia pun membeberkan sektor UMKM yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan BUMN, seperti jasa peralatan dan mesin, suvenir dan merchandise, pengadaan dan sewa kendaraan, material konstruksi, jasa event organizer (EO), barang elektronik, alat tulis kantor (ATK), hingga jasa konstruksi dan renovasi.
Melalui wadah pasar digital (PaDi) UMKM, pelaku UMKM dapat terintegrasi langsung dengan perusahaan-perusahaan BUMN. Selain melalui digitalisasi, pihaknya juga menggelar pameran setiap tahun untuk mempertemukan pelaku UMKM dan grup pembeli atau buyer dari BUMN. Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk belanja produk dalam negeri semakin diperbesar.
“Dalam perkembangannya, platform ini yang bisa semakin diandalkan karena platform ini bisa mempertemukan perusahaan BUMN dengan UMKM. Ada arahan dari Pak Menteri untuk belanja UMKM diperbesar. Kita sediakan platform supaya pertemuannya dipermudah,” jelasnya. (DAB)