NUSA DUA, khatulistiwaonline.com
Sebanyak 167 negara hadir di acara Sidang Umum (SU) Interpol ke-85 yang digelar di Nusa Dua, Bali. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tingkat kehadiran ini merupakan terbanyak dalam sejarah SU Interpol.
“Ada 190 negara anggota Interpol. Dari pihak Interpol menyatakan dalam sejarah Interpol keikutsertaan 164 negara anggota ditambah 3 negara observer, jadi ada 167 negara, jadi memecahkan rekor,” kata Tito dalam jumpa pers usai acara penutupan SU Interpol di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (10/11/2016).
“Baru kali ini sidang Interpol diikuti peserta yang sangat besar. Ini masalah prestasi tersendiri,” sambungnya.
Menurut Tito, ada banyak faktor sehingga peserta SU Interpol di Bali dihadiri banyak negara. Faktor utama soal pemilihan tempat yang tepat di Bali. Sehingga semua peserta antusias dan sekaligus ingin menikmati keindahan Bali.
“Yang kedua, mereka percaya pada stabilitas keamanan di Indonesia,” ujarnya.
Terlepas dari dinamika yang terjadi di beberapa tempat di tanah air, kata Tito, para delegasi percaya keamanan tetap terjaga di Bali.
“Mereka tetap confirm untuk hadir. Itu menunjukan dunia percaya bahwa negara kita adalah negara yang aman. Ini hanya bisa terjadi karena (dukungan) semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat,” tuturnya.
Karena itu, Tito menyampaikan terimakasih kepada jajaran pemerintah baik TNI, Polri, dan pihak lainnya termasuk Menlu Retno Marsudi atas dukungan menyukseskan SU Interpol.
“Saya ucapkan terimakasih banyak kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk di Bali, sehingga ini membuktikan bahwa Indonesia negara yang aman dan kita jaga keamanan negara kita agar dunia percaya kepada Indonesia,” ujarnya.
“Sekali lagi mari kita jaga keamanan negara kita, jaga persatuan bangsa Indonesia agar kepercayaan tinggi dari seluruh negara, dunia internasional, dengan ditunjukkannya 167 negara yang hadir, ini terus kita pertahankan demi kejayaan Indonesia,” tutur Tito. (NGO)