JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dengan demikian penerbitan surat berharga negara (SBN) tetap lebih rendah sebesar Rp 214,6 triliun. “Kami memperkirakan bahwa pembiayaan anggaran untuk membiayai defisit Rp 609,7 triliun, yaitu tambah Rp 80,8 triliun akan dibiayai melalui tambahan penggunaan SAL Rp 100 triliun dan penerbitan SBN tetap lebih rendah,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI.
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mengajukan ke DPR RI untuk menggunakan tambahan SAL Rp 100 triliun. Sebelumnya yang sudah tertera dalam UU APBN 2024 untuk penggunaan SAL adalah Rp 51 triliun.
“Hal ini bermanfaat sehingga kita tidak perlu masuk ke market terlalu besar dan tetap bisa menjaga kinerja dari SBN pemerintah,” ucapnya.
SAL itu berhasil dikumpulkan pemerintah pada periode 2022-2023 dan dapat digunakan pada situasi saat ini, yakni ketika era suku bunga tinggi dan rupiah mengalami tekanan. (MON)