JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sudah berlangsung selama 4 minggu. Hasilnya tercatat ada 246 pengaduan dari siswa, terbanyak yakni soal keluhan tugas yang menumpuk dengan waktu pengumpulan yang dekat.
“Kita temukan total 246 pengaduan dari 1.700 responden siswa. Yang terbanyak adalah tugas berat tadi, jadi ini berbanding lurus hasil survei kami dengan pengaduan yang ada yaitu beratnya tugas, kedua adalah kuota. Jadi pembelajaran jarak jauh kalau diartikan dalam pembelajaran daring itu kesulitannya,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, saat konferensi pers secara virtual, Senin (27/4/2020).
Survei itu dilakukan pada 13 April-20 April 2020 dengan total responden 1.700 gabungan siswa mulai dari jenjang TK sampai SMA/sederajat dan tersebar di 20 Provinsi dan 54 Kabupaten/Kota.Pengambilan sampel menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik multistage random sampling. Responden terbanyak adalah siswa SMA. Survei ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa dalam pembelajaran jarak jauh.
Dari 1.700 responden, Retno menjelaskan sebanyak 77,8 persen siswa kesulitan karena tugas yang menumpuk antar guru. Terlebih lagi waktu pengumpulan tugas yang terbilang pendek.
“Dari 1.700 responden sebanyak 77,8% kesulitannya adalah tugas menumpuk karena seluruh guru memberikan tugas dengan waktu yang sempit. Sedangkan 37,1% responden mengeluhkan waktu pengerjaan tugas yang sempit, sehingga membuat siswa kurang istirahat dan kelelahan,” katanya.(DON)