BANYUMAS,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polisi mengungkap kesaksian suami terkait perubahan sikap korban mutilasi, Komsatun Wachidah (52). Setidaknya, perubahan sikap Komsatun dirasakan selama dua bulan terakhir.
“Yang jelas suami korban dari awal melihat gelagatnya sejak dua bulan terakhir,”kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolres Banyumas, Senin (15/7/2019).
Sang suami, kata Bambang mengaku bahwa Komsatun beberapa kali pergi dan pulang pada malam hari.
“Dia (Komsatun) tidak bilang dan tidak ngomong dengan suaminya, tahu tahu pulangnya malam dan sudah beberapa kali ditegur,” lanjut Bambang.
Bambang menjelaskan kesaksian suami korban ini dicocokkan dengan saat pertama kali pertemuan korban dengan pelaku mutilasi, Deni Prianto.
Dia juga mengungkap bahwa sang suami pernah mengetahui Komsatun pergi ke Tangerang tanpa izin.
“Memang benar pulangnya bersama keponakannya, tapi pergi itu bertemu dengan tersangka masih dalam rentang waktu dua bulan. Itu sempat ditelusuri oleh suaminya apa yang terjadi,” jelasnya.
Di kepergiannya dari rumah yang terakhir kalinya pada Minggu (7/7), Komsatun tak pamit pada suami.
“Pada saat Hari Minggu(7/7) itu korban keluar rumah tanpa izin dari suaminya. Jadi suaminya sempat melakukan pencarian dan bahkan sempat melaporkan ke Polsek Cileunyi terkait hilangnya si istri,” ujarnya.
Potongan jasad Komsatun kemudian ditemukan oleh warga di Banyumas pada Senin (8/7). Kondisi potongan jasad Komsatun hangus terbakar.
Pelaku pembunuhan, mutilasi dan pembakaran jasad Komsatun yakni Deni Prianto kemudian dibekuk pada Kamis (11/7) di Purwokerto. Deni ditangkap saat akan bertransaksi menjual mobil Komsatun di Purwokerto.(MAD)