JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Beredar video di dunia maya yang memperlihatkan ratusan anak-anak sekolah sedang berkerumun menyambut kedatangan seseorang. Dari mobil keluar Anies Baswedan yang dengan sekali komando serentak anak-anak berebut menyalami, berdesakan.
Entah apa nama moment acara tersebut, yang pasti Anies sedang mengadakan gerilya safari politik. Memanfaatkan anak sekolah di jam sekolah hanya untuk menyambut politikus, dinilai sebagian masyarakat sebagai politisasi anak-anak.
Terkait hal itu tersebut, Ketua UmumPejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Gus Wal mengutuk keras video tersebut. Mengerahkan anak-anak untuk berpolitik sebelum waktunya dipastikan berlangsung pragmatis. Dana pengerahan massa anak-anak yang tidak tahu apa-apa mengalir ke kantong guru-guru dan orang tua murid.
“Anies sudah mencuri start kampanye, semakin diperparah dengan mengekploitasi anak-anak untuk kepentingan politik. Ini mengindikasikan ambisi kekuasaan yang berlebihan ditunjukkan oleh Anies” kata Gus Wal berkomentar usai menyaksikan video berdurasi 1.57 menit tersebut.
Anak-anak sekolah yang belum cukup umur memahami politik dipaksakan menjadi mesin pencitraan. Gus Wal menanggapi dengan geram tayangan video tersebut.
“Belum puas mempolitisasi agama, Anies kembali mempolitisasi anak-anak. Inikah calon pemimpin masa depan Indonesia? Masyarakat yang cerdas, waras dan melek politik tidak butuh pemimpin yang menghalalkan segala cara untuk mewujudkan ambisinya” tegas Gus Wal kepada Wartawan, Selasa (6/12/2022).
Publik berharap aparat berwenang memberikan teguran kepada Anies Baswedan beserta tim suksesnya untuk lebih santun berpolitik. Jika itu dianggap hal biasa, maka Pemilu apapun hasilnya akan menghasilkan polarisasi sosial yang berdampak pada keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.(JRS)