SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINECOM
Pelaksanaan seleksi Aparat Desa Wanasari yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2024 yang lalu seperti buah simalakama. Permasalahan yang muncul ditengarai akibat banyaknya pihak yang ikut campur tangan dalam perhelatan tersebut.
Sudah dilakukan pemilihan namun Kepala Desa mengutak atik hasil penilaian dan ini menimbulkan permasalahan yang berkepanjangan. Informasi yang didapatkan oleh media ini, ada dugaan kongkalikong dalam menentukan pemenang. Rekomendasi dari Kepala Desa Wanasari inilah jadi patokan.
Selasa 6 Agustus 2024, awak media menerima info yang patut jadi pertanyaan, termasuk ada dugaan kongkalikong dan menentukan pemenang dalam seleksi tersebut. Dalam Rekomendasi dari Kepala Desa Wanasari kepada Camat Surian, tercantum pemenang atau nila tertinggi yang ada dalam surat tersebut atas nama Hendrik, nomor dua atas nama Andhika Cecar SM dan yang ketiga atas nama Iriana, namun dalam keterangan di Rekomendasi tersebut jadi Iriana yang masuk perangkat Desa sementara Andhika tersisih jadi nomor tiga( Rekom terlampir), bahkan hasil penelusuran dari tim media, Kades Wanasari pernah berkonsultasi dengan Kepala Desa lain yang masih berada di Wilayah Kecamatan Surian terkait seleksi Aparat Desa yang pernah dilaksanakan, kemungkinan mau berkaca kepadanya.
Menurut kabar yang diterima oleh awak Media malam Rabu 6 Agustus 2024, Bahwa Camat Surian sudah berkonsultasi dengan pihak DPMD Sumedang terkait seleksi Aparat Desa yang dilaksanakan di Desa Wanasari namun secara pastinya apa jawaban pihak DPMD, tidak diberitahukan.
Herannya, kenapa Kepala Desa Wanasari mengambil keputusan tersebut karena ada dorongan dari masyarakat sebanyak 25 orang yang datang ke rumahnya, apakah benar seperti itu ,?? Yang jelas hasil dari penilaian seleksi yang terjadi saat itu dengan nilai yang awalnya sesuai dengan hasil penilaian tim, jadi lain dengan kenyataan, hingga muncul suara sumbang, namun tetap rekomendasi yang diajukan Kepala Desa kepada Camat Surian, itu hasil rekayasa dan manipulasi nilai.Dalam hal ini, apakah Camat berani menanda tangani Rekomendasi tersebut, ???
Selanjutnya awak media meminta konfirmasi dengan pihak DPMD Kabupaten Sumedang untuk minta tanggapan serta ke pihak Inspektorat, apakah kejanggalan dalam seleksi tersebut, dianggap sepele? karena jelas kegiatan seleksi aparat Desa tersebut menggunakan anggaran dari Pemerintah, kemudian terjadi manipulasi data, dan juga merobah yang seharusnya menang jadi digeser kepada pihak lain dengan alasan yang tidak jelas, sepertinya ada keberpihakan Kepala Desa kepada salah satu peserta atau mungkin ada hal lain. (EDY MS)