LOMBOK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Para menteri dari beberapa negara sedang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat gempa bumi 7 Skala Richter (SR) mengguncang. Salah satunya Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, yang ikut dievakuasi dari hotel tempatnya menginap.
Seperti dilaporkan media Australia, Abc.net.au dan Sydney Morning Herald, Senin (6/8/2018), Dutton bersama delegasi Australia sedang ada di Lombok untuk menghadiri rapat pemberantasan terorisme saat gempa mengguncang pada Minggu (5/8) petang kemarin.
Sebelumnya Menteri Kehakiman Selandia Baru Andrew Little dan Menteri Hukum dan Urusan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam juga mengungkapkan kisah mereka saat merasakan langsung gempa Lombok yang sejauh ini menewaskan 91 orang.
Dalam pernyataannya kepada Fairfax Media, Dutton menyebut gempa bumi ini terasa ‘sangat kuat hingga membuat kami tiarap di lantai’. Dutton menyebut dirinya beruntung bisa selamat dari gempa ini.
“Kami ada di lantai 12, lampunya padam dan kami berhasil dievakuasi,” tutur Dutton. “Saya pikir kami cukup beruntung pada akhirnya,” imbuhnya.
“Petugas darurat memberi respons sangat baik. Mereka berhasil mengevakuasi kami ke tempa aman dan kami sangat bersyukur,” ujar Dutton.
Dutton dan delegasi Australia, juga mitranya dari Selandia Baru, telah meninggalkan hotel dan kini menunggu untuk dievakuasi ke Bali yang dampaknya tidak terlalu parah.
Dalam pernyataan terpisah melalui akun Twitter resminya, Dutton mengucapkan terima kasih kepada otoritas dan Kepolisian Indonesia. “Delegasi Australia selamat dan telah dievakuasi dari hotel. Sangat berterima kasih pada Kepolisian Indonesia dan otoritas setempat juga AFP (Kepolisian Federal Australia),” ucapnya.
Dalam pernyataan terpisah, Menko Polhukam Wiranto, yang mewakili Indonesia dalam konferensi pemberantasan terorisme di Lombok itu menyatakan pertemuan itu ditunda usai gempa mengguncang. Wiranto memastikan seluruh delegasi negara-negara asing yang ikut dalam pertemuan itu selamat.
“Semua tamu delegasi yang akan mengikuti pertemuan, selamat. Dan karena adanya gempa bumi yang terjadi, kami putuskan untuk menunda pertemuan sub-regional yang membahas mengenai masalah terorisme dan mempersilakan semua tamu untuk kembali ke negara masing-masing,” ujar Wiranto seperti dikutip dari situs Kemenko Polhukam. (ADI)